Wednesday, December 10, 2008

Merencanakan liburan sekolah

Tanya :
Sebagai seorang ayah yang mempunyai 2 orang anak berusia 7 dan 3 tahun, saya ingin sekali menyempatkan waktu liburan sekolah yang sebentar lagi untuk pergi ke tempat wisata. Apa yang harus saya rencanakan agar liburan kami lancar?
Suryanto, Gresik

Jawab :
Memang waktu liburan sekolah adalah saat yang paling tepat untuk berkumpul bersama keluarga dan menikmati obyek-obyek wisata yang ingin kita sekeluarga kunjungi.

Yang harus diperhatikan pertama kali adalah berapa besar dana yang disediakan untuk liburan kali ini. Dan dana tersebut berasal darimana? Apakah berasal dari tabungan yang kita sediakan khusus untuk liburan atau tempat bekerja kita memang menyediakan fasilitas cuti beserta biaya untuk liburan. Yang perlu dicatat adalah bahwa biaya liburan hendaknya tidak berasal dari biaya bulanan yang disediakan untuk hidup sehari-hari. Besarnya dana akan menentukan kemana kita sekeluarga bisa menikmati liburan kali ini.

Yang kedua, kemana kita sekeluarga akan berlibur dan alat transportasi apa yang kita gunakan. Jika tempat berlibur cukup jauh dari tempat tinggal anda, maka pesawat udara adalah pilihan yang paling tepat untuk itu. Apalagi saat ini, alat transportasi udara ini menawarkan harga yang cukup bersaing. Tetapi jika kita ingin mengunjungi obyek wisata yang bisa ditempuh dengan mobil pribadi, maka kita harus mempersiapkan kondisi mobil agar layak untuk menempuh perjalanan jauh.

Yang ketiga, buatlah jadwal. Sehingga semua anggota keluarga dapat mempersiapkan diri masing-masing dengan baik. Jadwal ini perlu dibuat, karena berkaitan dengan banyaknya perlengkapan dan jenis perlengkapan yang perlu dibawa. Misalnya kita merencanakan untuk berlibur di pegunungan, maka jaket penahan hawa dingin adalah perlengkapan yang mutlak dibawa. Atau jika kita ingin berlibur ke pantai, maka baju renang atau alat-alat untuk bermain pasir adalah perlengkapan yang perlu dibawa. Juga lamanya berlibur akan menentukan seberapa banyak baju yang diperlukan.

Yang keempat, surveilah tempat-tempat yang kita kunjungi. Kita tidak perlu mendatangi tempat – tempat yang akan kita kunjungi. Cukup dengan mencari informasi melalui telpon ke tempat yang kita akan kunjungi, atau coba menelpon biro perjalanan anda. Atau mencari informasi melalui teman-teman yang pernah mengunjungi obyek yang ingin kita kunjungi. Informasi yang kita perlukan adalah lokasi, bagaimana cara menempuh tempat tersebut, berapa besar biaya yang diperlukan. Pada umumnya biaya pada saat “peak season” atau waktu liburan meningkat. Kita perlu mencadangkan dana khusus untuk peningkatan biaya ini.

Yang kelima, persiapan untuk keadaan darurat. Risiko – risiko pasti akan menyertai perjalanan kita nantinya. Apakah risiko sakit, kecelakaan atau mogok di jalan. Untuk mengantisipasi risiko sakit, kita perlu membawa surat-surat yang diperlukan dan rumah sakit mana saja yang direkomendasikan oleh tempat kita diasuransikan. Juga bawalah obat-obat yang diperlukan untuk sakit-sakit yang ringan. Untuk risiko kecelakaan, kita dapat membeli asuransi perjalanan sesuai dengan lama waktu kita berlibur.

Kemudian selamat mempersiapkan liburan anda dan selamat jalan.

Sunday, November 30, 2008

Membeli Produk Asuransi

Tanya :
Sudah beberapa kali ini saya dihubungi oleh agen asuransi dengan produk yang macam-macam. Saya takut untuk membeli produk-produk tersebut, karena seringkali ada surat pembaca di koran yang saya baca yang menyatakan kekecewaan atas proses klaim yang berbelit-belit, sampai tidak dibayarnya klaim yang diajukan. Juga ada yang mengeluh tentang produk yang ternyata tidak sesuai dengan harapan alias membeli produk yang tidak pas. Bagaimana saya bisa menilai bahwa saya mempunyai kebutuhan untuk membeli produk asuransi, dan produk yang saya beli adalah produk yang pas, serta saya membeli pada perusahaan asuransi yang baik?
Amir F, Waru

Jawab :
Terima kasih atas pertanyaannya. Anda tampaknya adalah orang yang cukup berhati-hati dalam memutuskan untuk membeli sesuatu. Membeli asuransi adalah membeli komitmen, karena premi yang kita bayar umumnya berjangka waktu cukup panjang, paling pendek biasanya lima tahun, sedangkan yang panjang bisa sampai 20 sampai 30 tahun. Seringkali para pembeli asuransi atau sering disebut pemegang polis tidak memikirkan berapa lama dan berapa besar premi yang harus dibayar. Karena ketidakmampuan membayar di tengah-tengah masa kontrak akan menyebabkan polis asuransi yang dibelinya menjadi batal / kedaluarsa, atau pertanggungan yang diinginkan di awal menjadi lebih kecil. Ini yang kadang memicu kesalahpahaman di antara pemegang polis dan perusahaan asuransi.

Setiap kali kita membeli asuransi, kita pasti diminta mengisi suatu formulir atau sering disebut surat permintaan asuransi (SPA). Surat ini adalah dasar untuk diterbitkannya polis asuransi. Pada umumnya SPA menanyakan tentang data-data pribadi, kondisi kesehatan, kondisi keuangan serta produk yang dibeli. Kesalahan pengisian atau ketidakjujuran saat mengisi SPA, akan menyebabkan tidak samanya kondisi yang ditanggung oleh perusahaan dengan kondisi sebenarnya. Misalnya begini, informasi yang didapat dari SPA menyebutkan bahwa kondisi tertanggung adalah sehat, padahal beberapa saat sebelumnya tertanggung terkena stroke ringan. Jika kondisi ini tidak disebutkan di SPA, maka polis akan diterbitkan dengan asumsi bahwa tertanggung adalah sehat. Jika terjadi sesuatu akibat dari stroke ringan yang pernah dialami, maka perusahaan asuransi tidak akan membayar klaimnya.

Lalu produk apa yang pas buat kita? Hal ini bisa ditanyakan langsung kepada konsultan, agen atau perencana keuangan yang anda percayai. Kesalahan pemilihan produk akan menyebabkan tidak tercapainya tujuan yang anda tentukan di awal.

Kemudian perusahaan asuransi mana yang baik? Pada intinya, perusahaan asuransi yang baik memiliki tingkat kesehatan keuangan yang baik, produk yang berkualitas dan inovatif, serta tingkat pelayanan nasabah yang handal.

Selamat berasuransi !!!

Tuesday, November 4, 2008

Asuransi Mobil

Tanya :
Kami baru saja sebuah mobil bekas. Mobil ini baru berusia 2 tahun dan dalam keadaan yang masih mulus. Sayangnya mobil ini tidak dilengkapi dengan asuransi. Bagaimana memilih asuransi mobil yang bagus?
Rachmat, Sidoarjo

Jawab :
Sebelumnya kita harus mengetahui beberapa jenis asuransi mobil seperti yang dijelaskan di bawah ini.

Jenis yang pertama adalah Comprehensive. Jenis ini melindungi mobil anda secara lengkap, apakah hilang, rusak berat atau rusak ringan. Premi untuk jenis ini cukup tinggi sesuai dengan manfaatnya yang cukup luas. Lalu bagaimana menghitung preminya? Katakan bahwa rate premi untuk manfaat Comprehensive sebesar 1,75% dan harga pasar mobil kita sebesar Rp. 100 juta, maka premi yang harus kita bayar adalah 1,75% x Rp. 100 juta = Rp. 1,75 juta.

Jenis yang kedua adalah TLO atau Total Loss Only. Jenis ini hanya akan melindungi mobil anda dari kehilangan atau kerusakan yang cukup parah. Premi untuk jenis ini tidak terlalu tinggi. Di pasaran, rate premi untuk jenis ini hanya sebesar 0,6%. Jadi untuk mobil yang berharga pasar Rp. 100 juta, maka premi yang harus dibayar sebesar Rp. 600 ribu.

Selain kedua jenis di atas, kita juga dapat menambahkan perlindungan tambahan dari peristiwa huru hara. Jika anda menambahkan manfaat ini, maka anda harus membayar sejumlah premi tambahan. Juga ada manfaat TPL atau Third Party Liability, manfaat ini akan diberikan jika mobil lain yang kita tabrak memerlukan perbaikan. Dalam batas tertentu penambahan manfaat TPL ini tidak ada tambahan premi. Tetapi jika kita ingin meningkatkan batas tersebut, maka kita harus membayar premi tambahan.

Yang perlu diperhatikan lagi adalah saat klaim diajukan. Beberapa produk asuransi mobil, mensyaratkan adanya biaya saat klaim diajukan, dikenal sebagai risiko sendiri. Misalnya besar risiko sendiri adalah Rp. 150.000, maka saat mobil kita memerlukan perbaikan akibat kecelakaan dan menghabiskan biaya Rp. 3.000.000, kita harus membayar Rp. 150.000 dan sisanya akan ditanggung oleh perusahaan asuransi.

Setelah kita mengetahui jenis asuransi mobil ini, selanjutnya adalah mencari perusahaan yang layak untuk dibeli produknya. Anda dapat mencari informasinya di koran harian, buku kuning Telkom atau dari teman-teman anda yang sudah membeli produk asuransi mobil ini.

Selamat berburu.

Tuesday, October 7, 2008

Apa itu Kebebasan Finansial ?

Banyak orang sekarang ini terobsesi dengan istilah kebebasan finansial. Banyak konsep menawarkan kebebasan finansial ini. Akhirnya orang-orang terobsesi untuk pensiun lebih dini. Apakah itu kebebasan finansial? Bagaimana kita dapat melampaui sebuah kondisi yang dinamakan sebagai bebas secara finansial? Langkah-langkah yang apa diperlukan untuk itu? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan kita bahas bersama-sama.

Robert T. Kiyosaki dalam bukunya Rich Dad, Poor Dad menulis bahwa kebebasan finansial diraih jika kekayaan tumbuh secara otomatis di atas inflasi meskipun orang tersebut tidak bekerja lagi. Bagaimana mencapai kondisi tersebut, banyak Multi Level Marketing (MLM) yang menawarkan suatu pendapatan yang tidak terbatas jika distributornya menjalankan bisnis di MLM tersebut secara konsisten. Jadi fokus dari MLM adalah memberikan kebebasan finansial melalui pendapatan yang tidak terbatas.

Pertanyaan selanjutnya adalah apakah dengan pendapatan yang besar tersebut, distributor yang berhasil dapat dikatakan bebas secara finansial. Dari pengamatan dari beberapa top distributor sebuah MLM, sebagian dari mereka ternyata tidak tahu bagaimana mengelola keuangannya. Ada yang membeli properti yang lagi booming tetapi mereka sebenarnya tidak tahu apa tujuan dari pembelian tersebut. Apakah pembelian tersebut dilakukan dengan motif investasi ataukah akan dipakai sendiri. Jadi sebenarnya mereka dapat menghasilkan pendapatan yang sangat besar, tetapi mereka tidak tahu bagaimana mereka mengelola keuangannya.

Mari kita lihat sebuah konsep lain dalam melihat istilah kebebasan finansial ini. Dalam dunia perencanaan keuangan atau di dunia dikenal sebagai financial planning, kebebasan finansial adalah terbebas dari hutang, memiliki pendapatan tetap, telah melunasi KPRnya, anak telah lulus sekolah, dan uang tunai tetap di tangan. Jadi pada titik tertentu, seseorang dikatakan bebas secara finansial jika semua indikator tersebut telah terlewati atau telah direncanakan secara finansial di awal akan terlewati dengan baik.

Seperti kita ketahui bersama bahwa dunia ini semakin individual, artinya ketergantungan antar generasi semakin tidak tergantung satu sama lain secara finansial. Generasi anak kita dan generasi berikutnya tidak akan mau menanggung beban kehidupan orangtuanya atau nenek kakeknya atau generasi-generasi sebelumnya. Padahal biaya untuk kehidupan orang-orang yang sudah berumur cukup besar, mulai dari biaya perawatan kesehatan yang semakin tinggi, biaya perawat yang diperlukan sampai biaya pemakaman yang juga cukup besar.

Di sisi lain sang anak sangat memerlukan sebuah kondisi agar dia dapat hidup secara mandiri. Dapat menghasilkan uang sendiri untuk biaya hidupnya saat ini dan menabung untuk kebutuhan masa depannya. Kemandirian sang anak pada awalnya seperti tumbuhnya tunas tumbuhan yang masih sangat “rapuh”, terkena angin yang sepoi-sepoi saja tunas ini bergoyang bahkan bisa tercabut dari tanah beserta akar-akarnya. Dengan semakin kuatnya akar dan batang kayunya, tumbuhan ini akan semakin kuat dan angin sekencang apapun tidak akan menggoyahkannya. Ilustasi ini menggambarkan betapa rapuhnya seorang anak yang baru mandiri. Jika anak ini sudah harus dibebani dengan beban orang tuanya atau generasi sebelumnya, maka seperti tunas yang dibebani dengan macam-macam pengikat, maka tumbuhan itu meskipun tetap tumbuh akan menjadi “bonsai” yang tidak akan tumbuh lebih tinggi dan lebih besar. Jadi sebagai orangtua, kita harus mempersiapkan keluarga kita untuk hidup mandiri tanpa harus membebani pihak yang lain. Apa langkah yang harus dilakukan?

Dalam perjalanan waktunya sebuah keluarga akan memasuki tahap anak-anak yang baru lahir, memasuki masa kanak-kanak, masa sekolah, lulus sekolah dan mulai bekerja. Sedangkan orangtuanya dalam bekerja mulai menapak dari tingkat staff sampai tingkat yang paling tinggi dalam sebuah perusahaan atau bisnis.

Sebagai ilustrasi, ada dua tujuan akhir yang harus dicapai sebuah keluarga. Yang pertama, anak-anak lulus dari perguruan tinggi, apakah itu tingkatan S1 ataukah S2. Yang kedua, kita sebagai orangtua (suami dan istri) mempunyai keuangan yang stabil saat memasuki masa pensiun.

Kita bahas yang pertama, pendidikan anak-anak. Pendidikan di Indonesia cukup mahal, tingkat taman kanak-kanak saja bisa menghabiskan dana jutaan rupiah. Apalagi tingkat di atasnya. Jadi yang pertama kita lakukan adalah menentukan kemana anak-anak akan kita sekolahkan yang kita sesuaikan dengan kemampuan menghasilkan pendapatan saat ini dan proyeksi ke depannya. Apakah akan kita sekolahkan di sekolah negeri atau swasta, ataukah sekolah di dalam negeri atau di luar negeri. Setelah itu kita memproyeksikan berapa besar dana yang diperlukan untuk pendidikan anak-anak kita ini. Sebagai orangtua kita mengharapkan bahwa anak-anak akan telah hidup mandiri setelah lulus dari pendidikan yang kita berikan.

Yang kedua, hidup setelah pensiun. Kehidupan setelah pensiun berarti sebuah keadaan dimana pendapatan aktif (pendapatan yang didapat dengan bekerja secara aktif) sudah tidak ada lagi. Biaya setelah pensiun didapat dari pendapatan pasif, apakah dari dana pensiun, ataukah dari investasi yang pupuk selama kita masih aktif bekerja. Biaya apa saja yang harus kita keluarkan saat orangtua yang tinggal berdua dan anak-anak sudah mandiri. Selain biaya hidup sehari-hari, juga biaya perawatan medis yang meningkat dengan bertambahnya usia. Juga biaya untuk aktivitas lain yang menjadi impian kita, misalnya jalan-jalan ke luar negeri setiap waktu tertentu ataukah aktivitas lainnya.

Dengan mempersiapkan keuangan kita untuk kedua tujuan tersebut di atas, maka kita sudah mempersiapkan keluarga kita melewati kehidupan di dunia ini tanpa tergantung secara finansial kepada pihak lain, apakah itu anak-anak kita ataukah pihak saudara yang lain. Jika kita mempunyai impian yang lebih tinggi dari kondisi pendapatan kita saat ini, kita dapat bekerja lebih keras (hard work) atau bekerja lebih cerdas (smart work). Bisa kita lakukan dengan memiliki bisnis sendiri di luar pekerjaaan kita yang akan menghasilkan pendapatan pasif ataukah kita berbisnis melalui MLM yang juga menjanjikan pendapatan pasif dan bernilai besar. Ataukah dengan berinvestasi pada instrumen-instrumen yang sesuai dengan keadaan kita. Kita bisa berinvestasi di saham, reksadana, properti atau instrumen investasi lainnya.

Selamat mempersiapkan diri dan bebas secara finansial.

Tuesday, September 16, 2008

Dana Darurat Saat Terjadi PHK

Jangan kaget dengan istilah PHK yang terdapat pada judul di atas. Banyak orang yang langsung membayangkan PHK adalah akibat kesalahan dari karyawan. PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja, dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan 13/2003 disebut sebagai Pemutusan Kontrak Kerja atau disingkat PKK, sebenarnya bisa diakibatkan oleh beberapa macam hal, bisa secara aktif dilakukan oleh Pemberi Kerja atau Perusahaan, bisa juga dilakukan secara aktif oleh Karyawan. Atau disebabkan oleh hal lainnya seperti akibat menderita sakit atau cacat yang mengakibatkan karyawan tidak dapat bekerja lagi pada perusahaan tersebut. Demikian pula akibat karyawan meninggal dunia atau mencapai usia pensiun yang dipersyaratkan dalam peraturan perusahaan.

Jadi penyebab PHK ada beberapa macam sebagai berikut :
  • Dilakukan secara aktif oleh perusahaan : rasionalisasi karyawan, likuidasi perusahaan, kesalahan karyawan
  • Dilakukan secara aktif oleh karyawan : mengundurkan diri
  • Menderita sakit atau cacat
  • Meninggal dunia
  • Mencapai usia pensiun

Pemerintah cukup arif dengan mengesahkan UU No. 13/2003 ini. Dibandingkan dengan Kepmen 150/2000 yang cukup kontroversial, adanya UU No. 13/2003 ini, bagi perusahaan lebih fair karena manfaat mengundurkan diri menjadi lebih kecil. Bandingkan maksimal manfaat ini pada Kepmen 150/2000 yang sebesar 11,5 x Upah, dengan manfaat UUK 13/2003 yang sebesar 2,85 x Upah.

Sedangkan bagi karyawan lebih menguntungkan, karena adanya tambahan manfaat saat karyawan menderita sakit atau cacat, sehingga secara keseluruhan manfaat yang diberikan menjadi lebih lengkap. Apalagi besar manfaat yang diberikan bisa mencapai 43,7 x Upah.

Lalu bagaimana bentuk manfaat yang diberikan saat karyawan mengalami kejadian-kejadian di atas? Secara umum rumus yang diberikan adalah Faktor x Masa Kerja x Upah. Seorang karyawan dihargai lebih karena masa kerjanya.

Sebagai contoh, besar manfaat yang diberikan adalah sebagai berikut :


Untuk mengetahui lebih detil tentang manfaat yang diberikan oleh perusahaan, anda dapat menanyakan langsung ke bagian personalia perusahaan. Karena yang dipersyaratkan oleh Undang-Undang Ketenagakerjaan tersebut adalah syarat minimal, sehingga perusahaan dapat mengatur lebih lanjut penerapannya.

Mengapa manfaat ini harus dipertimbangkan secara khusus? Ada beberapa hal yang bisa kita lihat berikut ini.

Untuk anda yang sudah memiliki asuransi dan ingin menambah uang pertanggungan yang ada, maka manfaat yang diatur dalam Undang-Undang tersebut haruslah dipertimbangkan. Sebagai contoh jika anda memerlukan tambahan uang pertanggungan sebesar Rp. 100 juta, maka dengan adanya manfaat tersebut di atas Uang Pertanggungan yang harus dibeli menjadi lebih kecil atau bahkan anda tidak perlu menambah Uang Pertanggungan lagi.

Demikian pula, anda yang sudah merencanakan uang pensiun yang layak melalui dana pensiun atau melalui instrumen pendanaan lainnya, maka dengan adanya manfaat Undang-Undang Ketenagakerjaan ini pendanaan yang dilakukan secara mandiri dapat dikurangi. Tetapi perlu dicatat bahwa manfaat yang diatur oleh Undang-Undang Ketenagakerjaan ini akan dibayarkan secara sekaligus atau lumpsum, sehingga perlu direncanakan manfaat pensiun bulanan untuk menopang biaya hidup sehari-hari.

Tetapi patut dicatat, apakah perusahaan tempat anda bekerja telah mencatat kewajiban untuk manfaat Undang-Undang Ketenagakerjaan 13/2003 ini? Jika sudah dicatat, apakah kewajiban tersebut telah dipindahkan ke pihak ketiga untuk dikelola dan dikembangkan?

Jika sudah semua sudah dilakukan oleh Perusahaan, anda dapat tidur tenang, sambil berhitung berapa besar pertanggungan harus ditambah agar saat risiko terjadi, kehidupan kita tetap layak dinikmati.

Selamat berhitung.

Thursday, September 4, 2008

Asuransi Jiwa Tradisional, Dilihat Sisi Kelebihannya

Judul tulisan di atas ditulis agar para pembaca yang terhormat dapat memahami secara lengkap jenis asuransi jiwa, dimana asuransi jiwa tradisional merupakan salah satu jenisnya. Tulisan ini akan membahas secara detil tentang kelebihan dari asuransi jiwa jenis ini.

Seperti kita ketahui, asuransi jiwa di Indonesia dibagi ke dalam dua jenis, yaitu : asuransi jiwa tradisional dan asuransi jiwa modern. Asuransi jiwa modern lebih dikenal dengan sebutan unit link, dimana pergerakan nilai unitnya dapat kita lihat setiap hari di harian bisnis. Asuransi unit link memiliki karakteristik dimana porsi asuransi, investasi dan biaya dikenakan dapat diketahui dengan jelas. Lalu bagaimana dengan asuransi jiwa tradisional?

Asuransi jiwa tradisional dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu asuransi jiwa berjangka (term life), asuransi dwiguna (endowment) dan asuransi seumur hidup (whole life). Masing-masing jenis produk ini memiliki karakteristik dan manfaat yang berbeda.

Asuransi jiwa berjangka adalah jenis asuransi yang memberikan manfaat kepada ahli waris tertanggung berupa sejumlah uang tertentu, saat tertanggung meninggal dunia. Jenis asuransi ini memiliki unsur proteksi dan premi yang dikenakan cukup murah. Masyarakat yang hanya membutuhkan proteksi saja, maka asuransi jiwa berjangka ini dapat dibeli dengan harga yang sangat terjangkau.

Asuransi dwiguna, dari namanya saja kita dapat menebak bahwa ada dua kegunaan atau manfaat yang diberikan. Yang pertama, manfaat saat tertanggung tetap hidup dalam jangka waktu tertentu seperti yang tertera pada polisnya. Misal pada polis tercantum saat tertanggung hidup 20 tahun lagi, maka akan dibayarkan sejumlah uang tertentu. Yang kedua, manfaat saat tertanggung meninggal dunia dalam masa kontrak.

Dalam perkembangannya, asuransi dwiguna banyak dimodifikasi dengan manfaat tambahan lainnya. Misalnya ada tambahan manfaat saat kontrak mencapai tahun-tahun tertentu, dimana manfaat tersebut tidak tergantung pada hidup atau meninggalnya tertanggung. Modifikasi seperti ini, umumnya dikemas sebagai asuransi pendidikan atau asuransi yang manfaatnya diperuntukkan bagi pendidikan anak.

Asuransi seumur hidup adalah asuransi yang memiliki masa kontrak yang sangat panjang atau seumur hidup. Jadi kapanpun tertanggung meninggal dunia, manfaat akan dibayarkan kepada ahli warisnya. Karena jangka waktu kontraknya cukup panjang, sehingga ada isu tentang nilai pertanggungan yang semakin mengecil setiap tahunnya dibandingkan nilai ekonomi uangnya, beberapa perusahaan asuransi jiwa menambahkan manfaat pertanggungan tambahan. Artinya uang pertanggungan akan bertambah setiap tahunnya, sesuai dengan uang pertanggungan yang diambil.

Dari ketiga jenis asuransi ini, asuransi jiwa berjangka memiliki premi yang relatif murah. Karena manfaat yang dipertanggungkan hanya berunsur risiko saja, juga karena masa pertanggungan yang tertentu saja, misalnya 5 tahun, 10 tahun atau 15 tahun. Sedangkan asuransi dwiguna memiliki premi yang relatif tinggi dibandingkan kedua produk lainnya.


Lalu apa kelebihan produk asuransi jenis ini? Mungkin tulisan di bawah ini dapat dipakai sebagai acuan kita membeli produk ini.

Premi Murah. Ini bisa dilihat dari produk asuransi jiwa berjangka, dimana unsur dari produk hanya risiko saja. Sehingga premi yang dikenakan relatif rendah. Produk sesuai bagi mereka yang memerlukan pertanggungan yang besar tetapi memiliki dana yang terbatas dalam membayar preminya. Sebagian dananya mungkin dialokasikan untuk diinvestasikan di tempat lain yang lebih menarik dan menghasilkan imbal balik yang relatif besar.

Menabung dipaksa. Untuk produk asuransi dwiguna dan asuransi seumur hidup pada umumnya memiliki tabel nilai tunai. Artinya jika kita tidak melanjutkan kontrak asuransi jiwa sampai akhir, maka yang dikembalikan kepada pemegang polis adalah nilai tunai pada tahun bersangkutan. Juga terdapat mekanisme “penalti” saat kita terlambat membayar premi. Misalnya kita lupa membayar premi yang sudah jatuh tempo 3 bulan sebelumnya, maka untuk mengaktifkan lagi polis yang kita miliki, premi yang jatuh tempo harus dilunasi beserta bunganya. Mekanisme ini membuat kita secara tertib menyisihkan dana untuk keperluan asurani kita dan pembayaran premi harus dilakukan tepat waktu.

Pertanggungan yang menaik. Beberapa perusahaan asuransi jiwa menambahkan produk-produknya dengan manfaat pertanggungan tambahan. Pada umumnya setelah polis berusia 3 tahun atau lebih ada tambahan uang pertanggungan setiap tahunnya. Hal ini dibuat untuk mengurangi dampak inflasi terhadap uang pertanggungan yang sudah kita tentukan di awal. Misalnya saat ini kita menentukan besar uang pertanggungan sebesar Rp. 100 juta. Apakah nilai uang pertanggungan sebesar Rp. 100 juta “cukup layak” untuk meng”cover” nilai ekonomi kita 20 tahun kemudian? Untuk itulah mekanisme pertanggungan yang menaik ini diperlukan.

Mudah-mudahan beberapa hal di atas dapat anda pertimbangkan dalam memilih produk asuransi yang anda perlukan.

Selamat memilih.

Thursday, August 21, 2008

Hidup Sejahtera di Masa Pensiun

Masa pensiun bagi kebanyakan orang adalah masa yang penuh dengan suasana “redup” karena kesibukan sudah jauh menurun, fisik sudah mulai melemah, bahkan penyakitpun sudah menggerogoti sebagian organ tubuh. Ini kalau kita bicara tentang kondisi fisik dan aktivitas yang dilakukan. Bagaimana dengan kondisi finansial kita? Apakah seredup kondisi fisik ?

Selain instansi pemerintah, saat ini banyak sekali instansi swasta yang menyediakan program pensiun bagi karyawannya. Tetapi apakah uang pensiun yang dibayarkan cukup untuk membiayai kehidupan kita selama masa pensiun tersebut? Di banyak negara, program pensiun yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun pemberi kerja tidak dapat mencukupi kehidupan para pensiunan di usia senja mereka. Ini artinya ada bagian yang harus disediakan secara mandiri, agar kehidupan pada masa pensiun dapat dilalui dengan baik.

Beberapa waktu yang lalu, penulis mengunjungi sebuah panti wredha yang terletak di Selatan Jakarta. Panti tersebut dihuni oleh sekitar 45 orang yang berusia antara 70 sampai dengan 95 tahun. Fasilitas yang diberikan cukup lengkap, selain akomodasi makan, cuci, dan kamar yang bersih, para penghuni juga disediakan tenaga medis, kegiatan olahraga, juga fasilitas salon untuk perawatan tubuh. Persis seperti sebuah apartemen yang dihuni para manula. Lalu berapa biaya yang harus dibayarkan untuk memperoleh fasilitas itu semua? Ada beberapa kelas yang ditawarkan dan biaya bulanannya berkisar antara Rp. 2.500.000 sampai dengan Rp. 5.000.000 untuk sepasang suami istri.

Apakah biaya tersebut cukup besar? Bayangkan pada masa pensiun kita harus mengelola sebuah rumah yang hanya dihuni oleh sepasang suami istri yang berusia senja. Selain harus membayar biaya rutin, seperti tagihan listrik, air, telepon, kita juga harus menggaji pembantu dan mungkin juga sopir untuk mengantar kita. Juga kerepotan lain akibat mengelola sendiri rumah yang ditinggali tersebut.

Katakan bahwa biaya bulanan sepasang suami istri di panti wredha tadi rata-rata sebesar Rp. 4.000.000 per bulan. Usia kita saat ini 40 tahun. Lalu berapa besar dana yang harus disisihkan saat ini agar kita dapat menikmati masa pensiun di panti wredha tadi dengan sejahtera. Mari kita hitung bersama-sama.

Jika biaya bulanan saat ini sebesar Rp. 4.000.000, sedangkan kita berencana akan hidup di panti wredha tadi 20 tahun lagi atau saat kita berusia 60 tahun. Dengan inflasi sebesar 7% per tahun, maka saat itu biaya bulanan telah berada pada kisaran Rp. 15 sampai dengan 16 juta. Tiga kali lipat dibandingkan dengan biaya saat ini.

Dari pengamatan di panti wredha yang penulis kunjungi, usia 70 tahun adalah usia paling muda dari penghuni panti tersebut. Jadi kehidupan yang sejahtera di usia pensiun tampaknya meningkatkan harapan hidup seseorang menjadi lebih panjang. Mungkin para psikolog mempunyai jawaban atas fenomena ini.
Katakan usia meninggal yang kita pakai adalah 80 tahun (bandingkan dengan hasil statistik yang menyatakan bahwa rata-rata usia orang Indonesia yang berkisar antara 65 s.d. 70 tahun). Maka kita akan hidup di panti wredha selama 20 tahun. Berarti kita mempunyai kesempatan untuk mencicil biaya kehidupan masa pensiun selama 20 tahun, yaitu antara usia 40 dan 60 tahun.

Dengan asumsi tingkat bunga yang sebesar 10% per tahun, maka pada saat memasuki masa pensiun yaitu pada usia 60 tahun diperlukan dana sekitar Rp. 3 Milyar. Jumlah tersebut akan bernilai sekitar Rp. 450 juta saat ini. Cukup besar untuk para eksekutif muda yang baru mulai mapan secara finansial. Jumlah tersebut dapat dicicil selama 20 tahun yaitu sebesar Rp. 4,3 juta per bulan. Jika jumlah inipun masih cukup besar, maka kita dapat mencicilnya dengan cicilan yang menaik 10% setiap tahunnya. Besar cicilan per bulannya pada tahun pertama sekitar Rp. 2 juta, dan Rp. 2,2 juta pada tahun kedua, demikian seterusnya

Dana yang diperlukan yang sebesar Rp. 3 Milyar dapat dikurangi dengan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah maupun oleh pemberi kerja. Program Jamsostek yang diselenggarakan oleh pemerintah, juga ketentuan pembayaran pesangon pada Undang-Undang Ketenagakerjaan, serta program pensiun yang diselenggarakan oleh tempat kita bekerja akan mengurangi beban akumulasi yang sebesar Rp. 3 Milyar tadi. Katakan dari program Jamsostek, pesangon maupun program pensiun pemberi kerja memberikan uang pensiun senilai Rp. 1 Milyar, maka kita tinggal mempersiapkan dana secara mandiri sebesar Rp. 2 Milyar saja. Banyak cara yang bisa lakukan untuk mengakumulasi dana sebesar Rp. 2 Milyar tadi, tergantung dari karakter kita dan juga ketersediaan produk pensiun maupun produk investasi yang ada di pasaran.

Ada satu catatan lagi yang perlu diperhatikan, yaitu biaya di panti wredha yang berkisar antara Rp. 2,5 juta sampai Rp. 5 juta tadi, tidak termasuk dengan biaya kesehatan yang diperlukan saat kita memerlukan perawatan kesehatan, apakah rawat jalan maupun menginap di rumah sakit. Biaya ini cukup besar, karena tingkat kesehatan orang-orang yang telah memasuki masa pensiun akan menurun. Selain penyakit karena usia lanjut, juga adanya komplikasi lain akibat penyakit yang diderita sebelumnya.

Banyak cara untuk mempersiapkan biaya kesehatan ini. Ada beberapa perusahaan besar yang telah menyediakan fasilitas kesehatan bagi karyawannya mulai saat mereka aktif bekerja sampai mereka memasuki masa pensiun. Tetapi pada dasarnya fasilitas kesehatan hanya akan mencukupi kebutuhan dasar penanganan sebuah penyakit. Jika kita memerlukan penanganan lebih lanjut, maka kita harus membayar sendiri kebutuhan biayanya. Jadi kesimpulannya, kita harus mempersiapkan secara mandiri kebutuhan kesehatan kita saat memasuki masa pensiun.

Di pasaran, beberapa perusahaan asuransi, telah mempersiapkan produk khusus untuk pembiayaan kesehatan masa pensiun ini. Atau kita juga dapat mempersiapkan sendiri pada instrumen atau produk lain yang ada di pasaran. Persiapan biaya kesehatan masa pensiun ini, dapat juga kita gabungkan dengan persiapan untuk biaya hidup seperti yang kita bahas sebelumnya.

Selamat berhitung dan bayangkan kita akan hidup sejahtera di usia senja nanti.

Tuesday, August 5, 2008

Kebutuhan dan Manfaat Pensiun

Ada dua bagian besar yang dibahas pada tulisan ini. Yang pertama adalah tentang kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi saat menikmati pensiun. Sedangkan yang kedua adalah bentuk-bentuk manfaat pensiun.

Kebutuhan Pensiun Tergantung Mimpi
Kalau membaca subjudul ini mungkin agak membingungkan, karena apa hubungannya antara kebutuhan pensiun dan mimpi. Yang pasti adalah impian setiap orang saat menikmati masa pensiun adalah unik. Di bawah ini beberapa orang yang sempat memberikan komentar saat ditanya tentang apa yang ingin dilakukan saat memasuki usia pensiun.
  • Saya dan pasangan saya ingin hidup di desa dan mengabdikan hidup saya selanjutnya untuk masyarakat sekitar.
  • Saya ingin hidup di panti jompo yang baik, saya akan senang berada di sana karena akan bertemu dan berkumpul dengan teman-teman sebaya yang sebagian besar waktu hidupnya mirip dengan saya.
  • Saya ingin berkeliling dunia menikmati uang pensiun yang saya dapatkan. Selama saya bekerja saya tidak sempat untuk jalan-jalan, saat pensiun adalah waktunya untuk pesiar.
  • Saya ingin tetap berada di rumah yang saya tempati saat ini. Anak-anak akan mempunyai kehidupan sendiri dan cucu-cucu akan saya bawa ke rumah untuk menemani kakek neneknya.

Setiap keinginan yang kuat atau mimpi di atas pasti ada biayanya. Orang yang ingin hidup di desa lain dengan orang yang ingin berpegian ke luar negeri. Sudahkah kita mempunyai mimpi saat kita menikmati masa pensiun?

Kebutuhan pensiun mirip dengan saat kita masih aktif bekerja. Selain untuk hidup sehari-hari, kita juga harus mempersiapkan biaya kesehatan yang meningkat karena kondisi kesehatan kita yang mau tidak mau akan menurun dengan bertambahnya usia. Setiap orang mempunyai tingkat kehidupan yang sesuai dengan pendapatannya. Demikian saat mereka memasuki masa pensiun, pasti mereka menginginkan tingkat kehidupan yang tidak jauh dari tingkat kehidupan sebelumnya.

Biaya Kehidupan Masa Pensiun Lebih Kecil Daripada Masa Sebelum Pensiun
Beberapa teori mengunakan faktor pengali yang kurang dari 100% yang artinya biaya kehidupan saat pensiun lebih kecil daripada sebelumnya. Teori ini tidak sepenuhnya benar, karena beberapa orang pengeluarannya meningkat saat mereka pensiun. Ada sebagian orang yang saat pensiun lebih sering bepergian ke luar negeri. Sebagian lainnya, justru harus sering bolak-balik ke rumah sakit. Aktifitas tersebut justru akan meningkatkan biaya hidup mereka saat pensiun. Tetapi secara umum biaya kehidupan masa pensiun memang lebih kecil daripada masa sebelumnya. Sehingga beberapa teori di bawah ini dapat dipakai sebagai acuan untuk menentukan besarnya uang pensiun yang dibutuhkan.

Ada dua pendekatan dalam menghitung berapa besar kebutuhan saat pensiun. Pendekatan pertama dengan menggunakan pendapatan. Dengan melihat pendapatan saat ini, kita dapat memproyeksikan berapa besar pendapatan kita saat memasuki masa pensiun. Katakan pendapatan kita saat ini adalah sebesar Rp. 5 juta dan kita akan pensiun 10 tahun lagi. Maka dengan asumsi kenaikan pendapatan sebesar 10% setiap tahunnya, maka 10 tahun lagi pendapatan kita akan menjadi sebesar Rp. 13 juta. Proyeksi pendapatan ini kemudian dikalikan dengan faktor pengali yang lebih kecil daripada 100%, katakan 70%. Maka pendapatan yang kita perlukan saat awal pensiun adalah sebesar 70% x Rp. 13 juta = Rp. 9,1 juta.

Pendekatan yang kedua adalah dengan menggunakan pendekatan pengeluaran. Katakan pengeluaran saat ini adalah sebesar Rp. 4 juta dan masa pensiun akan mulai 10 tahun lagi, sedangkan asumsi tingkat inflasi jangka panjang sebesar 7% per tahun. Maka pengeluaran sebelum memasuki masa pensiun adalah sebesar Rp. 7,9 juta. Dengan menggunakan faktor pengali sebesar 70%, maka akan didapatkan pengeluaran saat awal pensiun sebesar 70% x Rp. 7,9 juta = Rp. 5,5 juta.

Dua pendekatan ini akan menghasilkan angka yang berbeda, kita dipersilakan untuk menggunakan pendekatan yang paling pas buat kita.

Bentuk Manfaat Pensiun
Tabel di bawah ini akan membantu kita untuk melihat secara global, bentuk manfaat pensiun yang ada di Indonesia.

Dengan melihat tabel di atas, kita dapat mengetahui berapa besar uang pensiun yang kita dapatkan dari program yang ada. Kemudian bandingkan dengan besarnya kebutuhan saat memasuki masa pensiun dengan dua pendekatan di atas. Jika hasilnya uang pensiun yang ada kurang dibandingkan kebutuhan pensiun yang ada, maka kita harus mempersiapkannya secara mandiri.

Persiapan Pensiun Secara Mandiri
Bagaimana cara mempersiapkan secara mandiri? Banyak cara bisa kita lakukan, mungkin bentuk investasi di bawah ini bisa membantu kita.

  • Investasi portofolio. Bentuk investasi ini bisa dilakukan dengan menempatkan dana kita pada instrumen investasi seperti deposito, saham, obligasi, reksadana
  • Properti. Sebagian orang membeli rumah untuk disewakan, atau ruko, bahkan rumah petak.
  • Bisnis. Buat para entrepreneur atau wirausahawan, bentuk investasi pada bisnis inilah yang paling menarik buat mereka.

Banyak pilihan lainnya, tergantung kita mau dan mengerti jenis investasi tempat kita menempatkan dana.

Friday, July 25, 2008

Pensiun, dilihat dari beberapa sudut pandang

Membicarakan persoalan pensiun, seperti membayangkan persoalan yang jauh di awang-awang. Karena apa? Banyak orang beralasaan bahwa persoalan pensiun adalah persoalan yang masih jauh, mungkin masih 25 atau 30 tahun lagi, ada yang menyatakan bahwa mereka sudah dicover oleh perusahaan tempat bekerja dan mereka merasa cukup dengan uang pensiun yang akan mereka terima, ada pula yang menyatakan bahwa mereka dapat menumpang di rumah anak-anaknya yang sudah mandiri.

Lama Bekerja vs Masa “Menghabiskan” Pendapatan
Seperti kita tahu masyarakat kita pada umumnya akan pensiun pada usia 55 tahun dan kebanyakan mereka mulai bekerja pada usia 25 tahun. Jadi mereka akan bekerja selama 30 tahun. Lalu berapa lama pendapatan tersebut akan dipakai? Katakan mereka akan mencapai usia 70 tahun, jadi mereka menikmati masa pensiun selama 15 tahun. Maka pendapatan selama 30 tahun akan dipakai atau akan dihabiskan selama 45 tahun (30 tahun selama masa bekerja dan 15 tahun menikmati masa pensiun). Jadi 1/3 dari pendapatan selama kita aktif bekerja akan dipakai untuk mencover biaya kehidupan selama masa pensiun.

Sebagai contoh, seseorang yang berpendapatan sekitar 3 juta per bulan, maka 1 jutanya akan dipakai untuk membiayai kehidupan selama masa pensiun. Cukup besar bukan?

Lalu apa yang harus kita lakukan, jika kita tidak menyisihkan dana untuk kehidupan pensiun kita? Sebuah pertanyaan yang patut direnungkan.

Bergantung pada Anak?
Seperti pada awal tulisan tadi, ada beberapa orang yang berpikir untuk menggantungkan hidup pada anaknya yang sudah mandiri selama masa pensiunnya. Saya mencoba untuk membayangkan sebuah tunas yang baru tumbuh dan menjadi pohon yang baru menancap akarnya, tetapi kemudian sebuah pohon tua mencoba bergantung padanya. Apa yang terjadi? Beberapa pohon tadi menjadi mati karena akarnya tercabut dari tanah, dan sebagian lainnya pertumbuhannya melambat alias menjadi kerdil, tidak sebesar seperti normalnya.

Jadi seorang anak yang baru hidup secara mandiri, akan berusaha untuk berkembang secara cepat untuk menjadi mapan. Jika saat masa “pertumbuhannya” kita bebani dengan biaya kehidupan kita, maka secara finansial anak ini akan terhambat perkembangannya.

Kehidupan selanjutnya adalah kehidupan yang semakin individual, jadi anak-anak kita akan hidup dengan pendekatan individual tadi. Jadi bersiap-siaplah untuk menikmatinya berdua dengan pasangan kita. Bergantung pada anak saat masa pensiun, tampaknya akan menyulitkan kedua belah pihak.

Pengeluaran saat pensiun lebih kecil dibandingkan saat aktif bekerja?
Beberapa metode yang dipakai untuk menghitung besar dana yang dibutuhkan selama masa pensiun, menyatakan bahwa pengeluaran saat pensiun lebih kecil daripada saat kita aktif bekerja. Buat sebagian orang, hal itu benar. Tetapi sebagian lainnya, tidak. Mengapa?

Beberapa orang yang telah pensiun yang telah ditemui menyatakan bahwa saat ini mereka lebih sering melakukan perjalanan keluar negeri atau lebih sering bermain golf, karena saat ini mereka punya waktu yang lebih banyak untuk mengisi hari-harinya dengan hal tersebut. Atau ada yang menghabiskan masa pensiunnya untuk pergi ke dokter dan rumah sakit, karena saat memasuki mada pensiun mulai banyak penyakit yang “beranjangsana” ke tubuh kita.

Jadi pengeluaran saat pensiun belum tentu lebih kecil saat kita aktif bekerja.

Pensiun lebih muda?
Saat ini banyak orang terobsesi untuk pensiun lebih muda, mengapa demikian? Karena saat masih muda, kesehatan kita sedang bagus-bagusnya, waktu masih cukup banyak, sedangkan uang masih belum banyak dipunyai. Saat usia sudah matang, tubuh masih cukup fit, uang juga sudah cukup banyak terkumpul, tetapi waktu sudah tidak ada lagi. Saat usia pensiun, waktu cukup banyak, uang juga sudah terkumpul, tetapi kesehatan sudah jauh menurun, alias sering sakit-sakitan.

Jadi dengan pensiun lebih muda, maka seseorang harus “memindahkan” waktunya ke pihak lain, bisa ke orang lain, bisa ke sistem dan lain sebagainya. Saat waktu yang tidak dipunyai oleh kelompok usia matang ini telah berpindah dan karena kesehatan yang masih cukup baik, maka banyak hal bisa dilakukan untuk menikmati masa pensiun dini tadi.

Seseorang yang lebih awal menikmati masa pensiun dibandingkan usia pensiun normal rata-rata, lebih banyak menerima pendapatan untuk kehidupannya dari passive income. Apakah itu?

Active Income vs Passive Income
Active Income bisa diartikan secara sederhana sebagai pendapatan yang diterima berasal dari kita bekerja. Sedangkan Passive Income diartikan sebagai pendapatan yang diperoleh berasal dari “mesin uang” yang kita miliki. Mesin uang ini bisa berupa bisnis yang sudah kita bangun sebelumnya, jaringan pemasaran yang luas di bawah kepemimpinan kita dimana kita tidak perlu bekerja lagi, atau menerima pendapatan dari dana pensiun.

Seseorang yang telah memasuki masa pensiun adalah orang yang menggantungkan pendapatannya dari passive income, dia tidak perlu bekerja lagi untuk memperoleh pendapatan untuk biaya kehidupannya.

Banyak cara yang bisa dilakukan agar passive income kita dapat menanggung biaya operasional kita. Saat passive income sudah dapat menanggung 100% dari biaya kehidupan kita disitulah anda memasuki gerbang kebebasan finansial atau financial freedom.

Uang Pensiun dari Program Pemerintah & dari Program yang diadakan Perusahaan
Beberapa orang merasa sudah cukup dengan diikutkannya mereka pada program pensiun yang diadakan pemerintah, misalnya para pegawai negeri yang akan menerima pensiun dari Taspen. Demikian pula dengan para pegawai swasta yang diikutksertakan pada program pensiun yang diselenggarakan oleh Perusahaan tempat mereka bekerja, baik bentuknya DPPK (Dana Pensiun Pemberi Kerja) atau diikutkan pada DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) yang diselenggarakan oleh Bank Umum atau Asuransi Jiwa.

Penelitian dari negara maju menyatakan bahwa uang pensiun dari pemerintah maupun yang diselenggarakan oleh perusahaan, tidaklah cukup untuk mengcover biaya kehidupan mereka selama masa pensiun. Beberapa perencana keuangan menyarankan angka 70% s.d. 80% dari gaji terakhir adalah angka yang cukup memadai untuk membiayai kehidupan selama masa pensiun.

Apakah kita sudah merasa cukup dengan kedua bentuk uang pensiun tadi?

Wednesday, July 9, 2008

Apa itu Kebebasan Finansial ?

Banyak orang sekarang ini terobsesi dengan istilah kebebasan finansial. Banyak konsep menawarkan kebebasan finansial ini. Akhirnya orang-orang terobsesi untuk pensiun lebih dini. Apakah itu kebebasan finansial? Bagaimana kita dapat melampaui sebuah kondisi yang dinamakan sebagai bebas secara finansial? Langkah-langkah yang apa diperlukan untuk itu? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan kita bahas bersama-sama.

Robert T. Kiyosaki dalam bukunya Rich Dad, Poor Dad menulis bahwa kebebasan finansial diraih jika kekayaan tumbuh secara otomatis di atas inflasi meskipun orang tersebut tidak bekerja lagi. Bagaimana mencapai kondisi tersebut, banyak Multi Level Marketing (MLM) yang menawarkan suatu pendapatan yang tidak terbatas jika distributornya menjalankan bisnis di MLM tersebut secara konsisten. Jadi fokus dari MLM adalah memberikan kebebasan finansial melalui pendapatan yang tidak terbatas.

Pertanyaan selanjutnya adalah apakah dengan pendapatan yang besar tersebut, distributor yang berhasil dapat dikatakan bebas secara finansial. Dari pengamatan dari beberapa top distributor sebuah MLM, sebagian dari mereka ternyata tidak tahu bagaimana mengelola keuangannya. Ada yang membeli properti yang lagi booming tetapi mereka sebenarnya tidak tahu apa tujuan dari pembelian tersebut. Apakah pembelian tersebut dilakukan dengan motif investasi ataukah akan dipakai sendiri. Jadi sebenarnya mereka dapat menghasilkan pendapatan yang sangat besar, tetapi mereka tidak tahu bagaimana mereka mengelola keuangannya.

Mari kita lihat sebuah konsep lain dalam melihat istilah kebebasan finansial ini. Dalam dunia perencanaan keuangan atau di dunia dikenal sebagai financial planning, kebebasan finansial adalah terbebas dari hutang, memiliki pendapatan tetap, telah melunasi KPRnya, anak telah lulus sekolah, dan uang tunai tetap di tangan. Jadi pada titik tertentu, seseorang dikatakan bebas secara finansial jika semua indikator tersebut telah terlewati atau telah direncanakan secara finansial di awal akan terlewati dengan baik.

Seperti kita ketahui bersama bahwa dunia ini semakin individual, artinya ketergantungan antar generasi semakin tidak tergantung satu sama lain secara finansial. Generasi anak kita dan generasi berikutnya tidak akan mau menanggung beban kehidupan orangtuanya atau nenek kakeknya atau generasi-generasi sebelumnya. Padahal biaya untuk kehidupan orang-orang yang sudah berumur cukup besar, mulai dari biaya perawatan kesehatan yang semakin tinggi, biaya perawat yang diperlukan sampai biaya pemakaman yang juga cukup besar.

Di sisi lain sang anak sangat memerlukan sebuah kondisi agar dia dapat hidup secara mandiri. Dapat menghasilkan uang sendiri untuk biaya hidupnya saat ini dan menabung untuk kebutuhan masa depannya. Kemandirian sang anak pada awalnya seperti tumbuhnya tunas tumbuhan yang masih sangat “rapuh”, terkena angin yang sepoi-sepoi saja tunas ini bergoyang bahkan bisa tercabut dari tanah beserta akar-akarnya. Dengan semakin kuatnya akar dan batang kayunya, tumbuhan ini akan semakin kuat dan angin sekencang apapun tidak akan menggoyahkannya. Ilustasi ini menggambarkan betapa rapuhnya seorang anak yang baru mandiri. Jika anak ini sudah harus dibebani dengan beban orang tuanya atau generasi sebelumnya, maka seperti tunas yang dibebani dengan macam-macam pengikat, maka tumbuhan itu meskipun tetap tumbuh akan menjadi “bonsai” yang tidak akan tumbuh lebih tinggi dan lebih besar. Jadi sebagai orangtua, kita harus mempersiapkan keluarga kita untuk hidup mandiri tanpa harus membebani pihak yang lain. Apa langkah yang harus dilakukan?

Dalam perjalanan waktunya sebuah keluarga akan memasuki tahap anak-anak yang baru lahir, memasuki masa kanak-kanak, masa sekolah, lulus sekolah dan mulai bekerja. Sedangkan orangtuanya dalam bekerja mulai menapak dari tingkat staff sampai tingkat yang paling tinggi dalam sebuah perusahaan atau bisnis.

Sebagai ilustrasi, ada dua tujuan akhir yang harus dicapai sebuah keluarga. Yang pertama, anak-anak lulus dari perguruan tinggi, apakah itu tingkatan S1 ataukah S2. Yang kedua, kita sebagai orangtua (suami dan istri) mempunyai keuangan yang stabil saat memasuki masa pensiun.

Kita bahas yang pertama, pendidikan anak-anak. Pendidikan di Indonesia cukup mahal, tingkat taman kanak-kanak saja bisa menghabiskan dana jutaan rupiah. Apalagi tingkat di atasnya. Jadi yang pertama kita lakukan adalah menentukan kemana anak-anak akan kita sekolahkan yang kita sesuaikan dengan kemampuan menghasilkan pendapatan saat ini dan proyeksi ke depannya. Apakah akan kita sekolahkan di sekolah negeri atau swasta, ataukah sekolah di dalam negeri atau di luar negeri. Setelah itu kita memproyeksikan berapa besar dana yang diperlukan untuk pendidikan anak-anak kita ini. Sebagai orangtua kita mengharapkan bahwa anak-anak akan telah hidup mandiri setelah lulus dari pendidikan yang kita berikan.

Yang kedua, hidup setelah pensiun. Kehidupan setelah pensiun berarti sebuah keadaan dimana pendapatan aktif (pendapatan yang didapat dengan bekerja secara aktif) sudah tidak ada lagi. Biaya setelah pensiun didapat dari pendapatan pasif, apakah dari dana pensiun, ataukah dari investasi yang pupuk selama kita masih aktif bekerja. Biaya apa saja yang harus kita keluarkan saat orangtua yang tinggal berdua dan anak-anak sudah mandiri. Selain biaya hidup sehari-hari, juga biaya perawatan medis yang meningkat dengan bertambahnya usia. Juga biaya untuk aktivitas lain yang menjadi impian kita, misalnya jalan-jalan ke luar negeri setiap waktu tertentu ataukah aktivitas lainnya.

Dengan mempersiapkan keuangan kita untuk kedua tujuan tersebut di atas, maka kita sudah mempersiapkan keluarga kita melewati kehidupan di dunia ini tanpa tergantung secara finansial kepada pihak lain, apakah itu anak-anak kita ataukah pihak saudara yang lain. Jika kita mempunyai impian yang lebih tinggi dari kondisi pendapatan kita saat ini, kita dapat bekerja lebih keras (hard work) atau bekerja lebih cerdas (smart work). Bisa kita lakukan dengan memiliki bisnis sendiri di luar pekerjaaan kita yang akan menghasilkan pendapatan pasif ataukah kita berbisnis melalui MLM yang juga menjanjikan pendapatan pasif dan bernilai besar. Ataukah dengan berinvestasi pada instrumen-instrumen yang sesuai dengan keadaan kita. Kita bisa berinvestasi di saham, reksadana, properti atau instrumen investasi lainnya.

Selamat mempersiapkan diri dan bebas secara finansial.

Wednesday, July 2, 2008

Bagaimana menghitung kebutuhan pensiun ?

Tanya :
10 tahun lagi saya akan memasuki masa pensiun. Sebagai pegawai BUMD saya akan mendapatkan uang pensiun setiap bulannya. Tetapi saya belum tahu, apakah uang pensiun yang saya dapatkan cukup untuk hidup kami sekeluarga nantinya. Bagaimana cara menghitung berapa besar uang pensiun yang layak dan apa saja yang perlu saya persiapkan mulai sekarang?
Suwandi, Waru Sidoarjo

Jawab :
Pak Suwandi yang terhormat, saya salut atas kesadaran Bapak dalam menghadapi masa pensiun nantinya. Tidak banyak orang yang sadar akan dana yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi masa pensiunnya. Sekali lagi selamat atas kesadaran Bapak tersebut.

Banyak pegawai yang tidak memikirkan masa pensiunnya saat perusahaan tempat mereka bekerja sudah menyediakan program pensiun. Memang untuk kebutuhan dasar bolehlah mereka mengharapkan dari uang dari program pensiun yang disediakan oleh perusahaan / pemerintah. Tetapi mereka tidak sadar bahwa “gaya hidup” mereka saat ini tidak akan dapat dibiayai dari uang pensiun yang didapat tersebut. Pada umumnya “gaya hidup” saat aktif bekerja akan menurun saat memasuki masa pensiun, tetapi penurunan ini tidaklah terlalu besar agar kita tetap “sejahtera” di masa pensiun.

Yang perlu disadarkan lagi adalah masa bekerja kita lebih pendek daripada masa hidup mandiri kita. Katakan kita mulai bekerja usia 25 tahun, sedangkan usia pensiun umumnya 55 tahun. Jadi masa kita bekerja selama 30 tahun. Lalu katakan rata-rata orang hidup sampai dengan 70 tahun, maka kita hidup secara mandiri selama 45 tahun. Jadi pendapatan selama 30 tahun akan dipakai untuk membiayai kehidupan selama 45 tahun.

Jadi apa yang dapat kita lakukan dengan pendapatan yang kita dapat saat ini? Banyak cara bisa dilakukan, yang pertama harus dilakukan adalah menghitung berapa besar kebutuhan kita saat memasuki masa pensiun. Lalu kurangkan uang pensiun yang kita dapat tadi dari total kebutuhan saat masa pensiun. Maka akan didapat total kebutuhan pensiun yang harus didanai secara mandiri.

Bagaimana pendanaan secara mandiri ini? Bisa dilakukan dengan :

  • Mengikuti dana pensiun secara mandiri di DPLK yang ada di perusahaan asuransi jiwa atau bank umum. Perlu diingat bahwa iuran ke dana pensiun diberikan fasilitas penundaan pengenaan pajak, sehingga kita dapat menghemat pengeluaran atas pajak kita.
  • Berinvestasi, bisa membeli saham, reksadana, atau jenis investasi portofolio lainnya. Atau terjun ke bisnis properti atau bisnis riil lainnya.

Masih banyak cara lainnya yang bisa dilakukan, tinggal kita lebih suka menjalani yang mana.

Total kebutuhan masa pensiun tentunya akan berubah seiring dengan kenaikan pendapatan kita, inflasi atau kenaikan “gaya hidup” kita. Secara reguler penghitungan ini harus direview, sehingga saat memasuki masa pensiun dana yang ada cukup membiayai kehidupan kita. Kita dapat menghitung sendiri atau menghubungi perencana keuangan pribadi anda.

Selamat berhitung.

Tuesday, June 24, 2008

Melunasi Kredit

Tanya :
Saat ini kami sedang bingung dengan masalah yang kami hadapi. Ada dua kredit yang sedang kami ambil, yaitu dari kartu kredit dan kredit kepemilikan mobil. Cicilan per bulannya cukup besar dan kemampuan kami untuk pembayaran kedua kredit tersebut sangat terbatas. Kami ingin terbebas dari pembayaran angsuran tersebut.Kami ingin saran untuk mengatasi masalah kami itu.
Fredy S, Waru

Jawab :
Pak Fredy yang terhormat, banyak orang memiliki kondisi yang mirip dengan yang anda hadapi saat ini. Ini adalah pelajaran sangat berharga bagi kita dalam mengatur pengeluaran. Untuk itu mari kita lakukan langkah – langkah berikut ini.

Yang pertama adalah menghitung berapa besar defisit yang terjadi akibat pembayaran kedua kredit tersebut. Berapa kewajiban angsuran untuk masing-masing kredit. Dari sini kita dapat melihat bahwa total angsuran kredit dibandingkan dengan pendapatan adalah sekian persen. Para perencana keuangan memberi patokan angka maksimal 30% dari pendapatan bisa dialokasikan untuk pembayaran kredit. Tetapi angka tersebut sangat tergantung pada kondisi anda saat ini. Bisa saja angka 10% adalah angka yang cukup ideal untuk anda saat ini.

Yang kedua, mana yang kredit yang paling “murah” untuk dilunasi. Manakah dari kedua kredit itu yang tidak memerlukan proses berbelit-belit untuk pelunasannya, tidak adanya penalti saat pelunasan, memiliki tingkat bunga yang tinggi. Jika pelunasan kartu kredit memiliki semua kriteria tadi, maka anda dapat mempersiapkan pelunasan semua tunggakan kartu kredit tadi.

Selanjutnya, yang ketiga, apakah dengan melunasi semua tunggakan kartu kredit tadi, masalah anda sudah selesai. Jika belum, maka anda dapat memikirkan untuk menjual mobil yang anda miliki tadi. Dengan demikian anda memiliki uang tunai di tangan, dan anda dapat mulai memikirkan untuk mengganti mobil yang dijual tadi dengan mobil lain yang lebih murah.

Keterbatasan dana untuk pelunasan akan sangat menentukan dalam menentukan ketiga langkah di atas. Anda yang paling tahu kondisi anda saat ini. Setelah masalah anda selesai, maka proses selanjutnya adalah mengevaluasi langkah-langkah anda dalam membelanjakan pendapatan anda. Apakah cukup bijak berbelanja dengan kartu kredit dibandingkan dengan kemampuan membayar anda. Apakah anda tipe orang yang cenderung untuk “tergoda” untuk memakai kartu kredit. Jika ya, anda perlu memikirkan untuk tidak memiliki kartu kredit saat ini.

Untuk pembelian mobil dengan kredit, pastilah anda memikirkan lebih dalam, karena kewajiban pembayaran angsuran yang cukup besar dan dalam jangka waktu yang panjang. Langkah selanjutnya adalah mengevaluasi pola pengeluaran anda lainnya, apakah ada pos-pos pengeluaran tertentu yang bisa dihapuskan. Banyak orang melakukan pembelanjaan secara spontan, tanpa memikirkan efek yang terjadi pada total pengeluarannya. Dengan “pelacakan pengeluaran” anda dapat melihat dengan jelas, mana saja pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu terjadi dan mana yang sebenarnya bisa tidak dilakukan. Pengeluaran tersebut dapat anda keluarkan dari daftar pengeluaran anda pada periode berikutnya.

Selamat berjuang.

Tuesday, June 10, 2008

Merancang Pensiun Sejahtera

Tanya :
Sebagai seorang pegawai negeri sipil, selain saya mendapatkan gaji, juga ada fasilitas kesehatan, serta uang pensiun saat saya mulai memasuki usia pensiun nanti. Beberapa waktu yang lalu saya ngobrol dengan teman yang sudah memasuki masa pensiun, dan ternyata uang pensiun yang didapatkan hanya cukup untuk hidup secara sederhana saja. Yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana menyiasati kehidupan di masa pensiun nanti, saya tidak membayangkan bagaimana sulitnya hidup dengan uang pensiun yang saya dapatkan nanti. Mohon saran untuk ini.
Anton Wahyudi, Surabaya

Jawab :
Pak Anton, anda tampaknya cukup berpikir panjang tentang kehidupan di masa pensiun nanti. Berdasarkan penelitian di beberapa negara, uang pensiun yang disediakan oleh negara atau yang diselenggarakan oleh tempat kita bekerja tidak cukup untuk mengcover biaya kehidupan kita di masa pensiun. Untuk itu kita perlu menghitung berapa besar uang pensiun yang kita butuhkan sesuai dengan pola kehidupan di masa pensiun yang kita bayangkan.

Untuk menghitung berapa besar uang pensiun yang diperlukan, ada dua pendekatan yang bisa dilakukan. Pendekatan pertama, dari pendapatan yang kita peroleh saat ini. Artinya kita memproyeksikan besar pendapatan sebelum kita memasuki pensiun nanti, dengan memperhitungkan kenaikan gaji setiap tahun, serta tingkat pendapatan investasi yang ada. Setelah itu kalikan dengan faktor tertentu, misalnya 70% atau 80%. Faktor yang lebih kecil daripada 100% ini dipakai dengan asumsi bahwa kehidupan di masa pensiun membutuhkan lebih sedikit “dana” untuk kehidupan sehari-hari.

Pendekatan kedua adalah dengan melihat pengeluaran yang kita lakukan saat ini. Kemudian diproyeksikan ke awal masa pensiun kita. Seperti pendekatan pertama, dengan menggunakan tingkat inflasi dan tingkat investasi yang ada maka kita akan memperoleh proyeksi pengeluaran kita saat awal masa pensiun.

Dari kedua pendekatan di atas, maka kita akan tahu berapa besar kebutuhan saat menikmati masa pensiun kita. Lalu kurangi dengan uang pensiun yang akan kita peroleh. Apakah kebutuhan pensiun kita lebih besar daripada uang pensiun yang akan kita dapatkan? Jika ya, maka kita selisih yang ada tersebut adalah besar dana yang harus kita persiapkan secara mandiri mulai saat ini.

Bagaimana mempersiapkan pensiun secara mandiri, merupakan persoalan yang harus kita pikirkan dan lakukan mulai saat ini. Beberapa orang lebih suka mempersiapkan uang pensiunnya dengan membeli properti seperti rumah, ruko, apartemen, dan lain sebagainya. Sebagian lainnya berinvestasi di saham, obligasi, reksadana dan instrumen investasi lainnya.

Selain itu ada juga yang ikut dana pensiun secara mandiri, mereka mengiur sebagian dari pendapatan yang diterima pada dana pensiun lembaga keuangan yang ada. Dengan demikian mereka memperoleh fasilitas berupa penundaan pengenaan pajak dari iuran dana pensiun tadi.

Masa pensiun adalah masa untuk menikmati hasil kerja selama bertahun-tahun. Dengan mempersiapkannya mulai saat ini, maka kita sedang mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera.

Sunday, May 25, 2008

Menghitung kekayaan pribadi

Tanya :
Menarik sekali membaca tulisan tentang kelola keuangan keluarga di harian ini. Saya ingin memulai untuk melihat berapa besar kekayaan yang saya miliki. Bagaimana cara melakukannya?
Dodi Supriadi, Surabaya

Jawab :
Terima kasih kepada anda yang sudah membaca tulisan kami. Diharapkan tulisan-tulisan kami ini memberikan nilai tambah bagi pengelolaan keuangan keluarga anda.

Melihat pertanyaan anda, tampakya keinginan untuk merapikan keuangan keluarga menjadi prioritas anda.

Pertama yang harus anda lakukan adalah membuat neraca keuangan keluarga. Neraca ini terdiri dari asset yang anda miliki saat ini dan total utang pada saat neraca ini dibuat. Kita harus menentukan satu titik kapan perhitungan untuk pembuatan neraca ini dilakukan, misalnya 31 Januari 2007 atau 31 Desember 2006.

Untuk menghitung berapa besar asset yang anda miliki saat ini, anda harus memerinci apa saja asset yang anda miliki. Asset bisa dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu asset finansial, asset pribadi dan asset investasi.

Asset finansial adalah tabungan dan uang kas yang ada pada saat perhitungan dilakukan. Misalnya anda memilih tanggal perhitungan yaitu tanggal 31 Januari 2007, maka hitunglah berapa besar tabungan dan uang kas yang anda pegang saat itu.

Sedangkan asset pribadi bisa berupa rumah, mobil atau tanah yang anda miliki. Untuk menghitung berapa besar nilai asset tersebut gunakan harga pasar.

Jenis asset yang ketiga adalah asset investasi. Hitunglah berapa besar nilai pasar untuk deposito, saham, obligasi, atau reksadana yang anda miliki. Nilai pasar tersebut bisa anda lihat di koran atau informasi pada website lembaga-lembaga keuangan.

Setelah melihat total asset yang anda miliki saat ini, marilah kita melihat berapa besar utang yang menjadi beban anda pada saat perhitungan. Hutang ini bisa anda bedakan menjadi utang jangka pendek dan utang jangka panjang.

Utang jangka pendek bisa berupa hutang pada kartu kredit atau pinjaman pada teman anda.

Sedangkan utang jangka panjang bisa berupa kredit kepemilikan rumah atau kredit kepemilikan mobil. Nilai utang yang ada, bisa anda lihat dari berapa besar utang pokok untuk masing-masing kredit tersebut.

Nilai kekayaan bersih anda adalah total asset dikurangi dengan total utang yang anda miliki saat perhitungan. Misalnya total asset yang anda dimiliki sebesar Rp. 200 juta, sedangkan total utang saat tanggal perhitungan adalah Rp. 150 juta, maka kekayaan bersih anda sebesar Rp. 50 juta.

Dari waktu ke waktu, nilai kekayaan bersih ini harus meningkat. Jika tidak ada peningkatan, maka anda harus mengevaluasi apa penyebab menurunnya kekayaan bersih anda.

Selamat datang di dunia perencanaan keuangan.

Tuesday, May 20, 2008

Mengenal Asuransi Unit Link

Tanya :
Kami baru saja mendapatkan penawaran asuransi unit link dari sebuah perusahaan asuransi jiwa. Kami belum tahu sepenuhnya asuransi jenis ini. Apa perbedaan dengan asuransi yang biasa?
Teguh Prihadi, Waru

Jawab :
Asuransi unit link dikenal sebagai investment link di negara Malaysia dan Singapura, atau variabel life di Amerika.

Asuransi jenis ini berbeda dengan asuransi yang biasa atau disebut juga asuransi jiwa tradisional. Premi asuransi unit link dipakai untuk membeli unit dana yang bersangkutan. Semakin besar premi yang dibayarkan, semakin banyak unit yang didapat. Kita bisa melihat harga unit (atau unit price) ini setiap harinya di harian ekonomi, misalnya harian Bisnis Indonesia. Katakan kita membayar premi sebesar Rp. 1 juta, sedangkan harga unit sebesar 2000, maka kita mendapatkan 500 unit. Ada beberapa produk unit link yang memotong terlebih dahulu premi yang dibayarkan sebelum dibelikan unit. Misalnya dari premi sebesar Rp. 1 juta tadi, dipotong untuk keperluan administrasi sebesar 40%, maka sisa premi yang dibayarkan menjadi Rp. 600 ribu.

Di Indonesia, perusahaan asuransi jiwa menggunakan dua metode untuk penentuan harga unit. Yang pertama harga unit tunggal, dan kedua harga unit jual dan beli atau biasa disebut sebagai offer price dan bid price. Harga-harga unit ini semuanya bisa dilihat di harian ekonomi tadi.

Ciri khas dari asuransi unit link adalah transparansi. Berapa besar besar biaya administrasi, biaya pertanggungan asuransi atau cost of insurance, biaya investasi dan pergerakan nilai investasi semuanya terlihat jelas. Selain pergerakan nilai investasi yang bisa dilihat di harian ekonomi, lainnya biasanya tercantum dalam polis.

Satu hal lagi, ciri khas dari asuransi ini adalah fleksibilitas. Kita dapat memilih instrumen investasi yang disediakan. Apakah dalam mata uang Rupiah atau mata uang asing lainnya. Apakah memakai instrumen pasar uang, instrumen pendapatan tetap atau instrumen saham. Semuanya bisa dipilih sesuai dengan karakter kita. Kita juga dapat menambah porsi investasi dalam bentuk top up. Jadi selain premi reguler atau premi tunggal yang dibayarkan, kita juga dapat menambah uang untuk keperluan investasi.

Bagaimana dengan pertanggungan asuransinya? Ada dua macam model yang diterapkan dalam menetapkan Uang Pertanggungan asuransinya, yaitu persentase tertentu dari premi, misalnya besar Uang Pertanggungan adalah 150% dari premi yang telah dibayarkan. Model yang kedua adalah penetapan mana yang lebih besar dari nilai Uang Pertanggungan dan nilai unit investasi yang ada. Katakan bahwa Uang Pertanggungan yang ditetapkan di awal sebesar Rp. 100 juta. Dalam perjalanan waktunya nilai unit telah mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp. 200 juta, maka besar uang yang dibayarkan saat tertanggung meninggal dunia adalah sebesar Rp. 200 juta. Karena nilai unit yang ada lebih besar daripada Uang Pertanggungan yang ditetapkan di awal.

Kapan kita membayar biaya asuransinya? Pada umumnya biaya asuransi ini dipotong setiap bulannya dan dipotong dari nilai unit yang ada.

Mudah-mudahan penjelasan di atas membantu anda untuk memahami asuransi unit link.

Tuesday, May 13, 2008

Biaya Renovasi Rumah

Tanya :
Saat ini kami lagi memikirkan untuk merenovasi rumah kami yang memerlukan dua kamar tambahan, satu untuk anak kami yang sudah mulai besar dan satu kamar lagi sebagai ruangan untuk ruang kerja dan ruang belajar. Kami belum pernah punya pengalaman untuk merenovasi rumah jadi perlu saran dari ahli yang membantu untuk memberi masukan kepada kami.
Suharyanto, Sidoarjo

Jawab :
Terima kasih atas pertanyaan yang diajukan. Untuk merenovasi rumah, bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini :

  1. Tentukan renovasi yang diinginkan. Untuk itu ajaklah orang yang mengerti bangunan atau arsitek untuk membantu anda menentukan renovasi yang memungkinkan, kadang yang kita inginkan tidak memungkinkan karena struktur bangunan yang ada mempunyai spesifikasi yang khusus. Dengan bantuan arsitek, kita juga dapat menghemat biaya akibat perubahan yang tidak perlu.
  2. Hitung berapa besar biaya yang diperlukan. Untuk langkah ini, anda dapat bertanya kepada arsitek atau pemborong yang anda percayai. Hitung juga biaya sewa rumah lain, jika renovasi mengharuskan anda sekeluarga pindah rumah sementara. Dengan mengetahui berapa besar biaya, maka kita dapat mengatur sumber pendanaan yang ada, apakah dari tabungan yang disediakan untuk itu atau dari pinjaman.
  3. Sediakan dana 2 kali lipat dari biaya yang diperlukan. Hal ini diperlukan karena banyak pengalaman, biaya finishing mengalami peningkatan yang cukup besar. Ini diakibatkan oleh berubahnya pemikiran kita saat bangunan fisik sudah selesai dan tinggal melakukan pekerjaan finishing. Berubahnya jenis cat atau bahan-bahan lainnya pada pekerjaan akhir ini akan mengakibatkan biaya membengkak dari yang dianggarkan.
  4. Sediakan waktu yang cukup untuk pengecekan. Kadang-kadang mandor bangunan atau tukang melakukan pekerjaan secara serampangan, sehingga perlu anda kontrol pada waktu-waktu tertentu. Bagian-bagian tertentu dari rumah kita yang jarang terlihat sehari-hari perlu dilakukan pengecekan lebih detil, karena kerusakan akibat kecerobohan pengerjaan baru terlihat beberapa bulan kemudian.
  5. Mintalah garansi perawatan dari pemborong yang merenovasi rumah. Garansi ini penting, karena kualitas pengerjaan baru akan terlihat beberapa bulan kemudian. Bentuk garansi bisa macam-macam, misalnya anda menahan sebagian biaya dan baru anda bayarkan setelah masa garansi selesai.

Selanjutnya selamat merenovasi rumah, sehingga semakin nyaman ditinggali.

Sunday, May 4, 2008

Besar Pasak Daripada Tiang

Tanya :
Sebagai seorang karyawan dari sebuah perusahaan yang berkantor di Surabaya, kami memperoleh gaji bulanan yang rutin, tidak ada sumber lain yang kami dapat. Selama kami berkeluarga dan mempunyai anak, keuangan kami defisit terus, alias pengeluaran lebih besar daripada pemasukan. Kami sudah beberapa kali mencari cara mengatasi hal ini tetapi belum menemukan cara yang paling tepat. Kami menginginkan saran yang berguna bagi kami untuk mengatasi permasalahan kami.
Harry Pamungkas, Sidoarjo

Jawab :
Pak Harry yang sedang mengalami kesulitan, banyak orang yang memiliki permasalahan seperti yang anda alami. Untuk mari kita lihat beberapa hal berikut ini.

Berdasarkan cerita anda, pemasukan yang didapat hanya berasal dari gaji tempat anda bekerja. Terjadinya defisit bisa diakibatkan oleh 2 macam penyebab. Yang pertama, waktu membuat anggaran, tidak dipisahkan adanya beberapa jenis pengeluaran. Yang kedua, adanya pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.

Jenis pengeluaran berdasarkan waktu jatuh temponya ada 3 macam. Pertama, pengeluaran yang secara reguler harus dikeluarkan setiap bulan. Misalnya pembayaran untuk uang sekolah, tagihan telpon, tagihan air minum, tagihan kebersihan, sewa rumah (jika anda menyewa rumah yang pembayarannya setiap bulan). Pengeluaran bulanan relatif mudah untuk diingat, karena setiap bulan pasti harus dilakukan pembayaran.

Kedua, pengeluaran tahunan atau pengeluaran reguler yang dilakukan tidak secara bulanan. Misalnya pembayaran untuk perpanjangan STNK, pembayaran premi asuransi, pembayaran PBB, atau pembayaran THR untuk pembantu, dan lain sebagainya. Kadang pengeluaran ini dilupakan, dan baru teringat saat tagihan sudah datang. Disarankan anda menyisihkan dana untuk pengeluaran jenis ini setiap bulannya.

Ketiga, pengeluaran untuk hal-hal darurat. Misalnya rumah anda memerlukan perbaikan karena atapnya bocor, ban mobil anda memerlukan penggantian karena sudah “gundul”, atau pengeluaran yang diakibatkan kejadian tak terduga lainnya. Pengeluaran jenis ini mempunyai fluktuasi yang cukup tinggi, sehingga anda harus mempunyai dana cadangan yang cukup untuk itu. Menyisihkan 10% setiap bulannya dari penghasilan bulanan, umumnya cukup untuk mencover pengeluaran ini.

Lalu adanya pengeluaran yang sebenarnya tidak diperlukan. Misalnya saat anda berbelanja ke supermarket, anda membeli barang-barang yang tidak diperlukan. Anda membeli hanya karena tertarik dengan diskon yang cukup besar. Atau anda membeli minuman di jalan, meskipun di tempat anda bekerja sudah disediakan. Sangat disarankan anda mencatat semua pengeluaran anda dan keluarga sedetil mungkin, sehingga akan terlihat mana pengeluaran yang sebenarnya tidak diperlukan. Anda dapat mencoretnya dari pengeluaran bulanan anda. Ajaklah istri dan anak-anak untuk membantu anda mengatasi defisit ini.

Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Dan selanjutnya SELAMAT BERJUANG.

Monday, April 28, 2008

Belum memiliki asuransi

Tanya :
Saya belum sepenuhnya mengerti tentang konsep asuransi jiwa yang sering ditulis di rubrik ini. Terus terang akibat ketidakmengertian saya ini, maka saya dan keluarga sampai saat ini belum memiliki asuransi jiwa. Mohon penjelasan lebih lanjut.
Martinus T, Gresik

Jawab :
Terima kasih anda telah mengikuti tulisan kami secara teratur. Konsep asuransi akan kami jelaskan lebih gamblang di bawah ini.

Pada dasarnya setiap manusia memiliki berbagai risiko akibat dari kematian yang datang terlalu cepat (atau kematian dini), kehidupan yang berlangsung sangat lama, atau mengalami cacat atau sakit yang berkepanjangan.

Asuransi pada dasarnya fokus pada kehidupan keluarga yang akan berlangsung terus meskipun “sang pencari nafkah” meninggal dunia terlalu cepat. Akibat dari kematian dini ini, keluarga akan kehilangan sumber nafkahnya. Dengan membeli asuransi, maka untuk sementara waktu keluarga tersebut bisa hidup dari Uang Pertanggungan yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi. Kehidupan keluarga ini akan tetap terjaga sampai sumber pendapatan lainnya mulai bisa didapatkan. Untuk ini diperlukan produk asuransi jiwa yang akan membayarkan manfaat saat pencari nafkah meninggal dunia.

Kehidupan kita ini juga mempunyai risiko yang menyebabkan cacat atau sakit yang berkepanjangan. Risiko ini bisa terjadi akibat dari kecelakaan atau sakit. Banyak contoh dimana penderita stroke harus terbaring di tempat tidur dalam waktu yang cukup lama, bahkan sampai hitungan tahun, sebelum akhirnya meninggal dunia. Mengobati penderita ini di rumah saja cukup memakan biaya, apalagi perawatan dilakukan di rumah sakit. Juga risiko kecelakaan yang cukup tinggi saat ini. Bisa kita lihat dari banyaknya laporan tentang kecelakaan di jalan raya, atau akibat anjloknya kereta api, bahkan jatuhnya pesawat terbang. Kecelakaan menyebabkan banyak kemungkinan, bisa mengakibatkan cacat, atau orang yang mengalami kecelakaan harus dirawat di rumah sakit selama berbulan-bulan, bahkan tahunan. Produk asuransi kecelakaan, cacat atau kesehatan adalah produk yang sesuai untuk risiko ini.

Banyak risiko di kehidupan kita, kita dapat menguranginya tetapi tidak dapat menghilangkannya. Dengan asuransi, risiko ini dapat kita hadapi dengan lebih tenang, karena kehidupan keluarga akan dapat terus berlangsung dengan baik.

Selamat berasuransi.

Monday, April 21, 2008

Anggaran untuk Anak Yang Akan Lahir

Tanya :
Setelah setahun menikah, beberapa bulan lagi kami akan mendapat momongan. Sebelum anak ini lahir, kami ingin mempersiapkan biaya sebaik mungkin agar anak kami hidup dalam kondisi ekonomi yang baik. Apa saja yang harus kami siapkan?
Joko Budianto, Lamongan


Jawab :
Selamat kepada keluarga anda yang akan mendapatkan seorang bayi mungil dan lucu. Memang kebutuhan akan meningkat dan terus menerus saat anak-anak telah lahir. Mari kita lihat kebutuhan tersebut mulai proses kehamilan.

Kita lihat kebutuhan tersebut mulai saat kehamilan, melahirkan, anak memasuki usia balita, dan masa sekolah. Pada saat kehamilan tentunya kebutuhan mulai meningkat, mulai dari kebutuhan membeli baju baru karena tubuh sang ibu yang berubah, asupan gizi yang baik untuk ibu melalui makanan yang dikonsumsi sampai biaya dokter kandungan. Anda dapat menghilangkan biaya dokter ini dari pengeluaran pribadi anda, jika perusahaan tempat anda bekerja menggantinya. Tetapi anda perlu memikirkan biaya khusus, jika anda merencanakan untuk merenovasi kamar untuk sang bayi dan segala kelengkapannya, misalnya tempat tidur, tempat baju, tempat makan atau perlengkapan lainnya.

Kemudian saat melahirkan, anda memerlukan biaya yang juga tidak sedikit. Apalagi jika diperlukan operasi saat proses melahirkan tersebut. Anda dapat juga menghilangkannya jika biaya ini juga ditanggung oleh perusahaan. Tetapi anda harus mempersiapkan sejumlah dana cadangan, untuk mengcover kelebihan biaya melahirkan yang di atas limit yang dipersyaratkan perusahaan. Juga biaya – biaya lain yang harus segera anda keluarkan sebelum, sesudah atau saat melahirkan, misalnya anda memerlukan orang yang membantu memandikan atau merawat si bayi, saat istri sedang dalam proses pemulihan kesehatannya.

Saat sang bayi mulai tumbuh, maka dia akan banyak memerlukan asupan gizi yang memadai, informasi ataupun rangsangan untuk perkembangan otaknya, maka anda perlu mempersiapkan dana khusus untuk makanannya, mainannya atau barang-barang lainnya. Meskipun barang-barang atau mainan tadi akan dipakai sebentar tetapi sebagai orangtua yang baik biasanya akan memilih barang-barang tadi dengan kualitas yang baik. Hal ini akan berdampak pada harga yang sesuai dengan kualitasnya.

Kemudian saat sang anak sudah mulai memasuki usia sekolah, maka anda harus benar-benar mempersiapkannya. Kita harus mempersiapkan sebuah anggaran untuk masa selama 15 tahun atau lebih, mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Dengan biaya pendidikan yang cukup tinggi saat ini, anda dapat membayangkan berapa besar dana yang dibutuhkan saat anak kita duduk di perguruan tinggi. Perencanaan pendidikan ini perlu penanganaan lebih serius karena mempunyai masa yang cukup panjang dan melibatkan dana yang cukup besar. Bantuan perencana keuangan pribadi mungkin diperlukan untuk membantu anda.

Biaya-biaya saat sang anak telah lahir akan meningkat sesuai dengan perkembangan anak dan perkembangan ekonomi, dan akan berlangsung terus-menerus tiada henti sampai anak kita dapat berdiri sendiri atau sudah bisa bekerja dan menghasilkan uang.

Selamat merencanakan anggaran untuk anak.

Tuesday, April 15, 2008

Mempersiapkan Biaya Pendidikan

Tanya :
Pengasuh rubrik yang terhormat, setelah kami mendapatkan seorang anak beberapa bulan yang lalu, saya jadi terpikir untuk mempersiapkannya pendidikannya dengan baik. Tetapi saya bingung bagaimana caranya agar aspek-aspek yang tidak pernah terpikir dalam mempersiapkan pendidikan anak saya bisa kami lakukan dan pertimbangkan. Mohon saran untuk ini.
Arifin, Sepanjang


Jawab :
Bapak Arifin, selamat kepada anda yang telah memperoleh anak dan anda telah tergerak untuk mempersiapkan pendidikannya kelak. Banyak orang tidak berpikir cukup maju seperti anda, mereka kalau ditanya tentang pendidikan anaknya yang masih bayi, malah menjawab : nanti saja, toh anaknya belum bisa memilih sekolahnya. Memang benar anak tersebut belum bisa memilih, tetapi biaya pendidikannya haruslah dipersiapkan mulai sekarang. Tips dibawah ini semoga membantu anda untuk memikirkan beberapa aspek yang mungkin tidak terpikir.

Pertama, kemana dan sampai tingkat apa anak kita akan bersekolah. Ini penting sekali dipikirkan, karena perbedaan tempat atau jenis sekolah tempat anak kita nantinya belajar akan sangat berpengaruh terhadap besarnya biaya pendidikan. Ada orangtua yang ingin anaknya bersekolah sampai tingkat S1 atau S2, sementara orangtua lainnya ingin anaknya menempuh pendidikan di luar negeri saat memasuki tingkat perguruan tinggi. Perbedaan keinginan orangtua ini akan menyebabkan tingkat biaya yang ingin dicapai berbeda.

Kedua, berapa lama dan berapa besar kita harus menyisihkan pendapatan kita setiap bulannya. Setelah kita mengetahui berapa besar dana yang dibutuhkan untuk pendidikan anak kita, kemudian kita hitung berapa besar dana yang harus disisihkan dari pendapatan bulanan kita agar target besar dana tadi tercapai. Dalam menghitung dana yang harus disisihkan tadi, kita harus mempertimbangkan juga potensi kenaikan gaji di masa depan, adanya bonus atau THR yang sebagian bisa disisihkan untuk keperluan ini.

Ketiga, “kendaraan” apa yang akan kita pakai untuk mengantarkan kita pada target besarnya dana pendidikan tadi. Saat ini banyak sekali produk finansial yang bisa dipakai untuk membantu kita mempersiapkan pendidikan anak kita. Ada produk asuransi pendidikan yang menggabungkan antara proteksi asuransi dan biaya pendidikan. Ada pula produk perbankan yang dikhususkan untuk persiapan biaya pendidikan ini, biasanya produk perbankan ini juga sudah dicover oleh asuransi. Atau kita dapat pula mempersiapkannya dengan membeli produk investasi dan produk proteksi, misalnya kita membeli produk reksadana sebagai tempat untuk “melipatgandakan” nilai tabungan kita dan kita juga membeli produk proteksi pada perusahaan asuransi jiwa. Semua pilihan, sah-sah saja buat anda, tergantung kemampuan maupun keinginan anda.

Keempat, tertiblah dalam mempersiapkan biaya pendidikan ini. Banyak orang yang bagus dalam perencanaannya, tetapi tidak dalam pelaksanaannya. Rencana sudah mereka buat, tetapi mereka mengingkari apa yang telah mereka rencanakan. Tertib dalam mengimplementasikan apa yang kita rencanakan adalah kunci bagi kita untuk mencapai target yang sudah kita canangkan.

Selamat mempersiapkan diri.

Sunday, April 6, 2008

Menabunglah sekarang juga !!

Tanya :
Saya seorang buruh di suatu pabrik di daerah Rungkut. Penghasilan yang selama ini saya terima hampir 1,5 kali UMR. Bagaimana mungkin saya bisa menabung dengan penghasilan seperti itu?
Warno, Sidoarjo

Jawab :
Selamat anda sudah cukup sadar tentang arti menabung. Tentang bagaimana cara menabung, mari kita ikuti langkah berikut ini.

Yang pertama kita lakukan adalah melakukan pelacakan terhadap pengeluaran kita, istilah asingnya money tracking. Sediakan notes kecil untuk mencatat setiap pengeluaran yang kita lakukan pada hari bersangkutan. Catatlah untuk apa pengeluaran tersebut, pada tanggal berapa dan berapa besar.

Kemudian kumpulkan catatan harian tadi, sehingga menjadi catatan dalam bulan bersangkutan. Dari catatan tersebut, kita akan kaget melihat macam pengeluaran yang kita lakukan. Pilih pengeluaran-pengeluaran yang kita pandang tidak perlu dilakukan. Misalnya menyewa VCD seminggu sekali, kita dapat menggantinya dengan hanya menonton TV dari puluhan saluran yang ada. Atau membeli minuman di sekitar pabrik, padahal di pabrik sudah disediakan air minum yang cukup memadai.

Jumlahkan pengeluaran-pengeluaran tadi. Misalnya dalam satu bulan tercatat sebesar Rp. 100.000, ini artinya kita dapat menabung Rp. 100.000 setiap bulannya.

Yang kedua, sebelum penghasilan kita pakai, sisihkan uang Rp. 100.000 tadi dan masukkan ke dalam tabungan. Kalau perlu pilihlah tabungan yang tidak ber-ATM, dan pada bank yang hanya mempunyai cabang sedikit saja. Supaya kita susah untuk mengambil atau segan untuk mengambil dana yang ada di tabungan tadi.

Yang ketiga, rencanakan sesuatu untuk membeli sesuatu dari dana tabungan tadi, misalnya membeli sebuah kulkas.

Mungkin pada awalnya tidak terbayang bagaimana dengan uang yang kita sisihkan setiap bulan sebesar Rp. 100.000 kita bisa pakai untuk membeli sebuah kulkas seharga Rp. 2 juta.

Setelah dihitung dengan menggunakan bunga sebesar 10%, maka hanya dalam waktu 19 bulan kita dapat membeli kulkas yang kita idamkan. Dan masih ada sisa sebesar Rp. 66 ribu yang dapat kita terus simpan di tabungan.

Tentunya sulit untuk mendapatkan bunga sebesar 10%, jika kita menyimpan di bank saat ini. Ada instrumen investasi yaitu reksadana yang masih memberikan tingkat bunga sekitar 10%.

Selamat menabung.

Tuesday, April 1, 2008

Fasilitas Mobil

Tanya :
Beberapa waktu yang lalu saya mendapat promosi di pekerjaan yang saya jalani saat ini. Selain kenaikan gaji khusus, saya juga memperoleh fasilitas mobil dari kantor. Fasilitas yang diberikan berupa sejumlah dana untuk membeli mobil. Saya ingin mendapatkan saran, bagaimana pembelian mobil ini, agar tidak sampai menganggu keuangan kami. Bahkan kami harapkan kami memperoleh surplus dari fasilitas ini.
Suwandi, Waru

Jawab :
Selamat atas promosi yang baru saja anda terima. Dan selamat juga atas fasilitas yang diidam-idamkan banyak orang tersebut. Yang perlu diperhatikan adalah apakah fasilitas yang diberikan ini hanya fasilitas pembelian mobil saja, atau termasuk juga biaya perawatan dan operasional sehari-hari. Jika fasilitas yang diberikan adalah hanya fasilitas pembelian mobil saja, maka perhatikan hal-hal berikut ini.

Pertama, berapa besar plafon yang disediakan. Dan lihat juga jenis mobil apa yang anda inginkan. Apakah mobil jenis sedan, ataukah mobil keluarga (atau sering disebut sebagai MPV alias Multi Purpose Vehicle). Lalu apakah plafon yang disediakan cukup untuk membeli mobil baru ataukah hanya cukup untuk membeli mobil bekas.

Kedua, biaya operasional dan perawatan. Jika anda membeli mobil baru, maka tidak banyak biaya perawatan yang dikeluarkan. Karena mesin yang digunakan masih baru, maka tidak banyak biaya perawatan untuk mesin yang dikeluarkan. Sedangkan biaya operasional untuk mobil baru relatif lebih murah, karena konsumsi BBM untuk mobil baru dapat dikatakan lebih irit dibandingkan dengan mobil bekas.

Tetapi mobil baru memerlukan biaya yang lebih besar untuk biaya pajak (STNK) dan biaya asuransi. Karena biaya yang dikeluarkan tersebut berbanding lurus dengan harga mobilnya.

Perlu diperhatikan juga adalah apakah sebelumnya anda telah mempunyai mobil. Jika belum, maka akan ada biaya tambahan yang harus dialokasikan untuk ini. Selain biaya-biaya di atas, maka anda harus memikirkan biaya parkir yang saat ini sudah cukup tinggi jika kita memarkir mobil kita di gedung perkantoran maupun mal-mal. Juga ada biaya-biaya lain yang meningkat, karena setelah memiliki mobil kita cenderung sering pergi sekeluarga ke tempat-tempat tertentu, misalnya ke tempat – tempat wisata, mal-mal, mengunjungi saudara di luar kota, dan lain sebagainya.

Jika fasilitas yang diberikan tidak hanya biaya pembelian mobil, tetapi juga biaya perawatan dan biaya operasional sehari-hari, maka tidak banyak pengaruhnya pada kondisi keuangan keluarga anda saat ini. Atau bahkan malah meningkatkan surplus keuangan keluarga anda.

Selamat berhitung.

Wednesday, March 26, 2008

Mengenal Asuransi Kecelakaan

Tanya :
Saya baru saja memperoleh pekerjaan di sebuah perusahaan yang cukup besar. Di situ saya mendapat fasilitas untuk membeli asuransi kecelakaan di mana saja, terserah dari karyawan. Fasilitas ini diperuntukkan untuk karyawan level tertentu saja. Sebelum saya memilih dari perusahaan mana saya akan membeli, saya ingin tahu lebih banyak tentang jenis asuransi kecelakaan ini.
Dwi Rachmanto, Surabaya

Jawab :
Selamat anda memperoleh pekerjaan di tempat yang bagus. Semoga karir anda di tempat yang baru ini berkembang dengan baik. Sekali lagi selamat.

Tentang asuransi kecelakaan yang anda tanyakan, tampaknya adalah asuransi kecelakaan diri atau sering disebut sebagai personal accident insurance. Asuransi kecelakaan diri ini memiliki beberapa manfaat, yaitu manfaat meninggal, manfaat cacat tetap, dan manfaat perawatan di rumah sakit.

Sekarang kita lihat manfaat – manfaat ini satu persatu. Manfaat meninggal akan dibayarkan jika orang yang jiwanya dipertanggungkan meninggal dunia akibat dari suatu kecelakaan. Produk yang memberikan manfaat ini biasa disebut sebagai Accidental Death Benefit. Besarnya manfaat yang akan dibayarkan sebesar 100% Uang Pertanggungan. Misalnya Pak X membeli asuransi kecelakaan dengan Uang Pertanggungan sebesar Rp. 100 juta, maka saat Pak X meninggal dunia akibat kecelakaan, ahli warisnya akan mendapatkan santunan sebesar Rp. 100 juta.

Manfaat yang kedua adalah manfaat cacat tetap. Pada umumnya manfaat cacat tetap ini dijual secara paket dengan manfaat meninggal. Ada dua jenis produk asuransi kecelakaan diri yang memberikan manfaat cacat tetap dan manfaat meninggal. Produk yang pertama, biasa disebut sebagai Accidental Death and Dismemberment Benefit. Jenis ini memberikan manfaat cacat tetap saat anggota tubuh yang cedera karena kecelakaan hilang atau diamputasi. Misalnya Pak X mengalami kecelakaan yang cukup parah dan kaki kanannya harus diamputasi. Setelah proses amputasi dilakukan, manfaat cacat tetap ini baru dibayarkan. Jika kaki kanannya hanya lumpuh dan fisiknya masih ada, maka manfaat cacat tetap untuk jenis produk Accidental Death and Dismemberment Benefit ini tidak dibayarkan. Kecuali jika produk yang diambil adalah Accidental Death and Disability Benefit, maka manfaat cacat tetap ini akan dibayarkan. Jadi perbedaan kedua jenis produk ini terletak pada manfaat kehilangan fisik pada produk Dismemberment dan kehilangan fungsi pada produk Disability.

Lalu berapa besar manfaat asuransi yang dibayarkan? Pada polis asuransi yang kita terima akan tertera prosentase tertentu jika tertanggung kehilangan anggota tubuh tertentu. Misalnya manfaat kehilangan satu kaki ditulis sebesar 50%. Jika Uang Pertanggungan pada polis tertulis Rp. 100 juta, maka saat Pak X kehilangan satu kakinya, perusahaan asuransi akan membayar manfaat cacat tetap sebesar 50% x Rp. 100 juta atau Rp. 50 juta.

Manfaat yang ketiga adalah manfaat perawatan di rumah sakit. Manfaat ini memberikan santunan saat tertanggung memerlukan perawatan di rumah sakit. Pada umumnya besar manfaat yang diberikan maksimal sebesar 10% dari Uang Pertanggungan. Seperti manfaat cacat tetap, manfaat ini pada umumnya dipaketkan dengan manfaat meninggal dan manfaat cacat tetap.

Kemudian, dimana asuransi kecelakan diri ini bisa dibeli? Jawabnya adalah di asuransi umum dan asuransi jiwa. Anda dapat memilih berbagai produk dan perusahaan yang baik. Selamat memilih.

Saturday, March 22, 2008

Pengaturan Keuangan Setelah Menikah

Tanya :
Pengasuh rubrik yang terhormat, saat ini saya sedang mempersiapkan rencana pernikahan yang akan diselenggarakan 6 bulan mendatang. Saya belum mempunyai gambaran tentang kehidupan saya setelah menikah nanti, terutama yang berkaitan dengan keuangan. Selama ini saya mencukupi kebutuhan saya sendiri dari gaji yang saya peroleh setiap bulannya. Sedangkan setelah menikah, saya tidak tahu bagaimana mengaturnya. Mohon saran untuk ini.
Sebagai tambahan informasi, calon istri saya juga bekerja sebagai karyawan di salah satu bank di Surabaya.
Cahyo H, Sidoarjo

Jawab :
Pak Cahyo, selamat kepada anda yang sudah berani berkomitmen untuk melangkah dalam suatu kehidupan berumah tangga. Memang kehidupan rumah tangga akan mengubah beberapa hal dan aspek kehidupan kita, termasuk di dalamnya aspek keuangan.

Yang pertama kita harus lakukan adalah bersama-sama untuk terbuka dalam hal pendapatan yang masing-masing terima dan pengeluaran yang masing-masing lakukan. Kita perlu mendiskusikan masalah ini bersama-sama untuk mengetahui, juga dalam rangka untuk berusaha menyamakan pola pemasukan dan pengeluaran masing-masing. Mungkin pola masing-masing tidak akan persis sama, tetapi masing-masing berusaha “mendekat” ke pola yang baru yang bisa diterima masing- masing.

Setelah menikah, ada tambahan pos pengeluaran misalnya biaya kontrak rumah, biaya pengelolaan sampah, dan biaya rumah tangga lainnya. Ada juga pengurangan, misalnya anda lebih sering di rumah sehingga biaya nonton bioskop menjadi berkurang atau tidak ada sama sekali. Pendapatan kita juga berubah, karena pajak yang setiap bulan dipotong langsung dari pendapatan kita akan berubah sesuai dengan status pernikahan kita.

Kemudian, siapa yang akan memegang kendali keuangan. Apakah sang suami ataukah istri. Ini penting karena dengan pengelolaan pada satu orang, maka pendapatan dan pengeluaran akan lebih terkontrol. Biasanya istri dipercaya untuk memegang kendali ini. Tetapi itu sangat tergantung kesepakatan anda berdua. Beberapa pasangan membagi pengendalian ini dengan berbagai cara, misalnya untuk pengeluaran harian si stri yang melakukannya, sedangkan untuk pengeluaran di luar harian dilakukan oleh suami. Pengeluaran ini misalnya untuk pembayaran lisrik, telpon, cicilan rumah, atau pembayaran pajak bumi dan bangunan yang setahun sekali.

Apakah anda terbiasa menabung saat ini? Jika belum, biasakanlah menabung mulai sekarang. Kehidupan setelah menikah akan memerlukan biaya besar pada waktu-waktu tertentu, misalnya saat anak telah lahir, anak masuk sekolah, juga saat kita merencanakan liburan ke luar kota atau luar negeri. Ada beberapa perencana keuangan menyarankan untuk menabung setelah kita menerima pendapatan, bukan setelah selesai melakukan pengeluaran. Beberapa pengalaman membuktikan bahwa menabung pada akhir bulan sama artinya dengan tidak menabung. Karena kita cenderung untuk menghabiskan sisa pendapatan kita.

Selamat mempersiapkan diri.

Monday, March 17, 2008

Mempersiapkan Liburan Sekolah

Tanya :
Sebentar lagi, anak-anak kami akan memasuki liburan. Setelah mereka bekerja keras untuk belajar, mereka perlu menikmati suasana lain. Kami belum terpikir kemana saya akan ajak mereka berlibur. Juga berapa besar dana yang akan kami alokasikan belum dapat kami bayangkan. Sebenarnya apa saja yang harus dipersiapkan untuk menikmati liburan sekolah yang sebentar lagi ini.
Edy Faisal – Waru, Sidoarjo

Jawab :
Pak Edi yang terhormat, memang ada banyak pendekatan yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan liburan sekolah yang tinggal sebentar lagi. Ada orang yang suka dengan pendekatan budget atau dana yang tersedia, sedangkan orang yang lain lebih suka dengan pendekatan kemana akan pergi. Masing-masing punya kelebihan maupun kekurangan, tergantung kita lebih suka memakai pendekatan yang mana.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menikmati liburan sekolah.

Tujuan
Kemana tujuan kita belibur merupakan hal yang pertama dilakukan untuk orang yang suka dengan pendekatan kemana tujuan berlibur. Penentuan tujuan ini sangatlah penting, sehingga semua aspek yang harus dipersiapkan akan mengarah ke sana. Beberapa orangtua bercerita bahwa mereka tidak menyangka saat mengajak anak-anaknya berlibur ke borobudur, ternyata membuat anak-anaknya sangat tertarik akan peninggalan sejarah. Jadi selain menikmati obyek wisata, juga ada unsur pendidikan yang bisa didapat dari obyek wisata tersebut. Pastikan tujuan berlibur yang “pas” buat keluarga.

Transportasi
Apa alat transportasi yang akan dipakai. Apakah menggunakan mobil sendiri atau menggunakan alat transportasi umum. Untuk tujuan yang jauh dari tempat tinggal kita, disarankan untuk menggunakan pesawat terbang atau kapal laut. Sedangkan untuk tujuan yang dekat, kita bisa menggunakan mobil sendiri, atau dengan menggunakan kereta api, bisa juga dengan bis antar kota yang saat ini sudah cukup nyaman.

Jika menggunakan mobil sendiri, ada persiapan khusus yang harus dilakukan yaitu kesiapan mobil yang akan dipakai. Kalau perlu masukkan ke bengkel terlebih dahulu untuk penggantian oli, pengecekan lampu, penggantian ban yang sudah aus.

Jika menggunakan alat transportasi umum, perlu diperhatikan ketersediaan tiket untuk masa liburan sekolah tersebut. Karena banyak orang ingin berlibur, biasanya tiket untuk kereta api, kapal laut ataupun pesawat terbang harus dipesan jauh hari sebelum hari keberangkatan. Jangan sampai liburan menjadi batal, hanya karena kehabisan tiket.

Akomodasi
Bagian ini berkenaan dengan tempat kita akan menginap dan makan kita saat berlibur. Sama seperti tiket alat transportasi umum, ketersediaan kamar tempat menginap harus dilakukan jauh hari sebelum saat kita menginap. Bagaimana dengan akomodasi makan. Jika anak-anak sudah terbiasa untuk makan saja, tentunya bukan hal sulit untuk makan di tempat-tempat yang agak lain. Tetapi jika sebaliknya, kita harus mempersiapkan sendiri makanan mereka, atau tahu restoran fast food kesukaan mereka di tempat – tempat kita akan berkunjung.

Lain-lain
Selain tiga hal di atas, apa lagi yang harus dipersiapkan. Selain obat-obatan, juga perlunya peta tempat kita akan berkunjung. Jika anda belum memiliki asuransi, belilah asuransi perjalanan yang mengcover hanya selama perjalanan kita.

Dana
Ini adalah hal penting yang harus dipersiapkan. Berapa besar dana yang harus dipersiapkan untuk perjalanan kali ini. Kita harus menghitung secara detil, berapa anggaran untuk transportasi, untuk penginapan, makan, tiket masuk obyek wisata, dan lain sebagainya.

Banyak hal-hal harus dipersiapkan, agar liburan kita kali ini berhasil. Untuk itu catatlah apa saja yang perlu dilakukan, tanggal berapa kita akan berangkat dan balik, bekal apa saja yang perlu dibawa. Dengan persiapan yang matang, kita berharap perjalanan akan menyenangkan dan anak-anak akan menikmati liburannya.

Selamat berlibur.