Tuesday, September 28, 2010

Menata kembali keuangan pasca Lebaran

Tanya :
Pengasuh rubrik yang terhormat, kondisi keuangan kami pasca Lebaran berubah cukup signifikan. Terutama adanya kenaikan akibat meroketnya harga BBM, juga pengaruh dari masa Lebaran kemarin. Kami ingin merapikan keuangan kembali agar tujuan-tujuan kami selanjutnya tidak terganggu dengan kondisi tersebut.
Eko Prasojo, Sidoarjo

Jawab :
Bapak Eko yang penuh perhitungan, memang masa Lebaran kali ini dipenuhi dengan gejolak ekonomi yang cukup drastis, mulai dari kenaikan harga BBM yang cukup tinggi, sampai kenaikan harga akibat permintaan akan barang yang cukup tinggi selama Lebaran. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk merapikan kembali keuangan di bawah ini.

Pertama, lihat pengeluaran – pengeluaran yang aktual saat ini. Tentunya pengeluaran rutin akan lebih tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Contohnya adalah kebutuhan akan BBM untuk alat transportasi anda. Dengan asumsi kenaikan harga BBM yang sekitar 100%, maka dengan aktivitas yang sama, diperlukan anggaran dua kali lipat dari bulan-bulan sebelumnya.

Lihatlah pengeluaran belanja harian kita, meskipun kenaikannya tidaklah sebesar harga BBM, tetapi dari total belanja harian yang kita lakukan setiap bulan kenaikannya akan terasa cukup signifikan.

Pengeluaran untuk pembantu. Beberapa keluarga yang memiliki pembantu, akan memberikan kenaikan gaji sesuai Lebaran kali ini. Kenaikan harus kita perhitungkan, karena pasti akan menyedot sebagian dari pendapatan kita.

Kedua, bandingkan pengeluaran sebelum dan sesudah Lebaran, dan kemudian lihat pendapatan kita. Apakah pendapatan kita masih bisa mengatasi dampak dari kenaikan biaya bulanan kita di atas? Jika tidak, maka ada beberapa pos pengeluaran yang perlu dikurangi bahkan dihapus sama sekali. Ini tentunya akan mengurangi “kenikmatan” kita. Tetapi mau nggak mau kita harus lakukan, agar tujuan jangka panjang kita tetap sesuai rencana semula.

Ketiga, susun anggaran keuangan baru pasca Lebaran. Setelah melakukan langkah pertama dan kedua, tentunya kita akan mendapatkan anggaran baru untuk keuangan kita. Kita harus memastikan bahwa anggaran tersebut dapat kita patuhi dan kita lakukan dengan tertib. Jika tidak, maka akan terjadi defisit, bahkan keuangan keluarga akan menjadi “bangkrut” karenanya.

Selamat menyusun anggaran baru & tetap fokus pada tujuan jangka panjang kita.