Wednesday, December 23, 2009

Mengelola Uang THR

Tanya :
Sebagai seorang karyawan, bulan-bulan ini saya menerima uang THR. Tetapi saya bingung bagaimana mengelolanya agar kehidupan kami sedikit lebih baik daripada sebelumnya. Pengalaman sebelumnya sangat menyesakkan karena uang THR yang saya terima tahun lalu habis begitu cepatnya. Mohon saran, agar uang THR dapat saya manfaatkan lebih baik mulai tahun ini.
Rudyanto, Waru

Jawab :
Pak Rudyanto, tampaknya anda telah memperoleh pengalaman yang sangat berharga dengan uang THR yang anda terima tahun lalu. Pengalaman adalah guru yang baik bagi kita, kita tidak perlu menyesalinya tetapi bahkan mensyukurinya karena pengalaman tadi akan memacu kita untuk berbuat sesuatu lebih baik setelahnya. Mudah-mudahan saran di bawah ini membantu anda untuk mengelola uang THR yang anda terima dengan lebih baik.

Pertama, anggaplah uang THR yang anda terima sebagai uang yang harus ditabung atau diinvestasikan. Sehingga anda dan keluarga tidak berpikir tentang kebutuhan apa saja yang bisa dibeli dengan uang THR tadi. Banyak orang yang menghabiskan uang THR yang umumnya sebesar 1 bulan gaji dalam waktu yang sangat singkat, karena mereka tidak punya rencana dan menganggap uang tadi sebagai uang kaget yang boleh dihabiskan dalam waktu sekejap. Bahkan ada yang sudah habis sebelum uang THR diterima, misalnya orang tersebut telah membeli barang tertentu yang pembayarannya dilakukan saat uang THR diterima yang artinya anda membeli sebelum uang di tangan. Sehingga uang THR yang baru saja diterima, langsung “melayang” ke tempat lain.

Kedua, rencanakan penggunaan uang THR tadi sebijak mungkin. Beberapa orang merencanakan untuk membayar premi asuransi dari sana, dan lainnya menginvestasikannya di reksadana atau di deposito. Anda dapat juga mengalokasikan sebagian uang THR tadi untuk kebutuhan yang membengkak menjelang Hari Raya. Misalnya untuk membayar uang THR pembantu, untuk keperluan mudik ke kampung atau lainnya. Pastikan bahwa anda mempunyai rencana penggunaan uang THR tadi.

Ketiga, sebagian uang THR bisa dipakai untuk melunasi atau melunasi sebagian kredit anda. Misalnya anda memiliki kredit kepemilikan rumah di suatu bank, maka anda dapat melunasi sebagian kredit yang anda ambil di bank tersebut. Dengan melunasi sebagian kredit tadi, maka cicilan bulanan selanjutnya akan berkurang dan anda dapat menggunakan selisihnya untuk meningkatkan taraf hidup keluarga. Atau dengan pelunasan sebagian tadi, kita dapat memperpendek masa pembayaran pinjaman. Misalnya masa pembayaran pinjaman awalnya adalah 10 tahun, dengan pelunasan sebagian tadi masa pembayaran menjadi 8 atau 7 tahun.

Tujuan dari diberikannya THR adalah untuk mengatasi kebutuhan yang membengkak menjelang dan saat hari raya, pastikan bahwa THR yang diterima juga dapat meningkatkan kesejahteraan kita selanjutnya. Penggunaan uang THR secara bijak dan hati-hati akan membantu kita untuk melangkah di hari-hari berikutnya dengan lebih baik.

Selamat berhari raya.

Monday, September 28, 2009

Mengalokasikan Kenaikan Gaji untuk Kesejahteraan

Tanya :

Kami baru saja mendapatkan kenaikan gaji yang cukup lumayan di awal tahun ini. Tetapi kami bingung untuk mengalokasikannya. Ada keinginan untuk mengganti mobil, tetapi mobil yang kami pakai saat ini masih layak digunakan. Sedangkan istri menginginkan sebagian untuk membeli perhiasan. Apakah ada saran untuk ini.

Suryanto, Gresik


Jawab :

Selamat kepada anda yang telah mendapatkan kenaikan gaji yang cukup baik tahun ini, ini berarti anda sudah cukup bekerja keras tahun sebelumnya. Dan anda tampaknya orang yang cukup cermat untuk menghindari ketidakefisienan penggunaan kenaikan gaji tadi.


Banyak orang salah mengalokasikan kenaikan gaji tadi, mereka tidak tahu apa yang mereka beli sehingga mereka lebih “miskin” daripada sebelumnya. Misalnya mereka membeli mobil yang lebih baik atau lebih “mewah”, sehingga berakibat membengkaknya biaya bulanannya, karena pembayaran cicilan kredit yang cukup besar. Mereka menambah “kenikmatan” saat ini tetapi dengan mengurangi “kenikmatan” di masa depan, karena dana yang dialokasikan di masa depan semakin kecil.


Pada dasarnya kenaikan gaji haruslah dipakai untuk meningkatkan kesejahteraan, tidak hanya untuk kesejahteraan masa kini tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan di masa depan. Jadi kenaikan gaji tadi sebagian kecil bisa dipakai untuk meningkatkan alokasi keperluan biaya bulanan. Sedangkan sisanya dialokasikan untuk meningkatkan asset produktif anda. Misalnya anda mempunyai sebuah warung kecil yang dijalankan istri anda, maka kenaikan tadi bisa dipakai untuk meningkatkan modal warung tadi. Dengan modal yang lebih besar, maka perputaran dana di warung tadi akan semakin besar, dan keuntungan yang akan didapatkan juga diharapkan meningkat. Juga kenaikan tersebut bisa dipakai untuk meningkatkan investasi portofolio anda. Jika sebelumnya anda bisa menyisihkan dana dari gaji sebesar Rp. 1 juta, dengan kenaikan gaji yang bagus saat ini, anda bisa menyisihkan sebesar Rp. 2 juta.


Tentang keinginan membeli mobil, ada baiknya ditunda dulu, jika anda merasa bahwa pembelian mobil tadi malah menggerogoti surplus pendapatan anda. Sedangkan keinginan istri untuk membeli perhiasan, sepanjang keinginan itu dengan motif investasi, maka keinginan tersebut bisa anda wujudkan. Sepanjang keinginan pribadi anda yang berakibat meningkatnya asset keluarga anda, maka anda dapat melakukannya dengan cermat.


Jadi kenaikan gaji yang cukup baik saat ini, bisa anda jadikan momentum untuk meningkatkan asset anda. Dengan kenaikan asset tadi diharapkan anda dapat juga meningkatkan pendapatan pasif (pendapatan yang diperoleh dari asset produktif, tidak dari anda bekerja) anda. Dan jangan lupa kenaikan gaji tadi menunjukkan bahwa nilai ekonomi anda meningkat seiring dengan kenaikan tersebut, sehingga nilai asuransi anda sebelumnya perlu direview kembali. Anda perlu memikirkan untuk membeli polis baru dengan maksud meningkatkan nilai pertanggungan anda. Jadi kenaikan tadi sebagian bisa dialokasikan untuk membayar premi untuk polis yang baru tersebut.


Selamat berhitung dan selamat meningkatkan asset anda.

Monday, August 10, 2009

Pentingnya Mengatur Keuangan Keluarga

Tanya :

Setelah membaca rubrik ini pada beberapa edisi, saya masih belum terlalu paham dengan maksud mengatur keuangan keluarga. Saya ingin mengetahui secara garis besar maksud dan tujuan dari pengaturan keuangan keluarga ini?

Soenaryo, Sidoarjo


Jawab :

Terima kasih, karena anda sudah mengikuti rubrik ini secara berkala. Dalam beberapa edisi, rubrik ini sudah menampilkan tujuan dari pengelolaan keuangan keluarga, tetapi hanya secara sekilas dijelaskan dalam kasus-kasus yang dibahas.


Pada dasarnya tujuan dari suatu pengelolaan keuangan ini adalah kebebasan finansial. Artinya pada akhirnya keluarga ini bebas dari hutang, mempunyai pendapatan tetap, kredit telah dilunasi, anak-anak sudah lulus sekolah dan uang tunai tetap ada di tangan.


Setelah kita memahami tujuan di atas, maka kemudian kita perlu merancang atau merencanakan apa-apa saja yang perlu dipersiapkan. Misalnya kita harus merencanakan sekolah dari anak-anak kita. Apakah kita ingin anak-anak kita disekolahkan sampai perguruan tinggi atau bahkan menyekolahkannya sampai keluar negeri. Atau dari sisi perencanaan pensiun, apakah kita ingin masa pensiun dapat kita nikmati dengan sejahtera. Artinya kehidupan pensiun kita lalui dengan keuangan yang memadai.


Setelah itu, kita lihat keuangan kita saat ini dan potensi keuangan kita ke depan. Berapa besar dari pendapatan kita yang bisa kita sisihkan untuk mendukung perencanaan kita. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menghitung besar asset yang telah dimiliki. Kemudian lihatlah pengeluaran bulanan kita dan pengeluaran lainnya. Buatlah model pengeluaran kita setiap bulan dan telitilah pengeluaran apa saja yang tidak diperlukan. Jika model pengeluaran kita sudah ada, maka dengan mudah kita bisa mengatur keuangan kita secara lebih disiplin.


Jika kita ingin memahami lebih dalam tentang pengelolaan keuangan keluarga ini, silakan mencari di toko buku, beberapa buku yang berbicara tentang keuangan keluarga, misalnya (tidak hendak mempromosikan buku-buku dimaksud) :

- Perencanaan Keuangan Keluarga karangan Ir. Heru Kustriyadi Wibawa, MSc

- Save or Sorry, Menabung atau Menyesal karangan Hendri Hartopo

- Cara Cerdas Mengelola Investasi Keluarga karangan Elvyn G. Masassya

- Smart Saving and Borrowing for Ordinary Family karangan Roy Sembel dkk


Dengan mengelola keuangan keluarga kita dengan baik, maka tujuan keuangan kita akan tercapai.

Monday, July 13, 2009

Keuangan defisit setiap bulan

Tanya :
Sebagai pegawai dari sebuah perusahaan swasta, saya mendapatkan gaji setiap bulan. Tetapi sampai sekarang keuangan saya selalu defisit setiap bulan. Apa yang bisa saya lakukan?
Rachmat H., Surabaya

Jawab :
Anda tampaknya sudah menyadari terjadinya ketidakseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran yang terjadi pada keuangan anda.

Prinsip dari suatu arus kas yang baik adalah bahwa pemasukan harus lebih besar daripada pengeluaran. Kalau yang terjadi adalah sebaliknya, maka arus kas tersebut defisit, yakni “lebih besar pasak daripada tiang”.

Biaya yang anda keluarkan, pada umumnya bersifat rutin. Ada dana yang dikeluarkan setiap bulan, ada yang setiap tiga bulan, ada yang setiap semester dan ada pula yang setiap tahun.

Contoh dari biaya yang dikeluarkan setiap bulan adalah belanja setiap bulan, biaya sekolah anak-anak, pembayaran listrik dan telpon, iuran keamanan dan sampah, dan lainnya.

Sedangkan biaya yang dikeluarkan tidak setiap bulan, misalnya pajak mobil yang dibayar setiap tahun, pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan yang setiap tahun, pembayaran asuransi jiwa yang setiap semester, dan berbagai kebutuhan tahun ajaran baru untuk anak setiap awal tahun ajaran.

Tetapi walaupun punya kebutuhan rutin yang sifatnya tiga bulanan, atau enam bulanan atau tahunan, umumnya pemasukan kita bersifat rutin bulanan, yakni gaji. Karena itu setiap kali memperoleh gaji bulanan, kita harus mencadangkan atau menyisihkan sebagian dari gaji itu untuk kebutuhan yang tiga bulanan, enam bulanan atau tahunan seperti tersebut di atas. Dengan kata lain kita harus menabung untuk kebutuhan yang pasti akan muncul kemudian. Kalau kita tidak membuat pencadangan, bisa dipastikan kita akan sering mengalami defisit.

Setelah mengetahui prinsip – prinsip di atas, yang harus anda lakukan adalah catatlah setiap pengeluaran yang anda lakukan. Jika anda secara tertib melakukannya, maka anda dapat mengevaluasi pengeluaran mana saja yang tidak perlu dilakukan.

Ada satu prinsip lagi yang harus anda pegang, menabunglah sebelum pengeluaran dilakukan.

Selamat merapikan keuangan anda.

Monday, May 25, 2009

Membeli Mobil Untuk Usaha

Tanya :
Sebagai seorang karyawan yang memiliki gaji tetap, ada desakan dari keluarga untuk memiliki sebuah mobil. Selama ini kami memiliki sejumlah tabungan yang bisa dipakai untuk membayar uang muka, dan ada sedikit dari penghasilan saya yang bisa dipakai untuk mencicil angsuran mobil tersebut. Apakah ada saran bagaimana baiknya pembelian mobil tersebut.
Suwaji, Surabaya

Jawab :
Terima kasih anda cukup berhati-hati dalam memutuskan sesuatu yang cukup besar, sehingga anda perlu untuk menanyakannya kepada kami.

Pertanyaan pertama adalah apakah kebutuhan memiliki mobil tersebut sudah menjadi kebutuhan yang sangat mendesak?

Jika jawaban pertanyaan pertama adalah ya, berapa besar “ruang” dari penghasilan anda yang bisa dipakai untuk mencicil angsuran kredit mobil tadi?

Jika memang 100% dari “ruang” tadi, anda pakai semua untuk mencicil angsuran, berarti anda harus memikirkan sekali lagi pembelian mobil tadi. Karena ada biaya perawatan yang akan menjadi beban setelah memiliki mobil tersebut, misalnya : penggantian oli, servis ringan setiap bulan, biaya parkir, biaya tol. Atau biaya lain yang tidak anda bayangkan, misalnya dengan memiliki mobil maka anda dan keluarga sering piknik bersama ke tempat-tempat wisata. Juga ada pembayaran pajak yang anda harus tanggung setiap tahunnya.

Jika anda juga merencanakan sebuah usaha dengan memiliki mobil tadi, maka anda mengharapkan adanya penghasilan tambahan yang dapat anda peroleh dengan memiliki mobil tersebut. Artinya mobil yang dibeli tidak hanya menjadi asset konsumtif, tetapi juga menjadi asset produktif yang menghasilkan uang.

Baik sekali jika anda merencanakan untuk mencicil angsuran kredit dan biaya perawatannya dari hasil usaha sampingan tadi. Sehingga anda mempunyai target dalam menjalankan usaha tersebut.

Pada saat jangka waktu kredit selesai, anda telah memiliki asset produktif yang bisa menghasilkan uang. Pada masa mencicil, anda sepertinya sedang membangun bisnis dengan membeli asset produktif. Setelah masa mencicil selesai, maka hasil usaha tadi bisa anda pakai untuk membesarkan usaha, atau istilah kerennya mengadakan ekspansi, dan sebagian kecil bisa dipakai untuk meningkatkan kesejahteraaan keluarga anda.

Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, besenang-senang kemudian.

Monday, March 30, 2009

Beberapa kondisi akibat Pensiun

1. Berkurangnya penghasilan
2. Rentan konflik
3. Pendidikan anak menjadi terbengkalai
4. Perpecahan keluarga

Selengkapnya ada di buku "PHK dan Pensiun Dini, Siapa Takut?" karangan Joannes Widjajanto.
Dan silakan kunjungi Gramedia atau toko buku terdekat...

Gejala Perusahaan Menawarkan Pensiun Dini

1. Banyak sumber daya yang menganggur
2. Pemasaran merosot
3. Karyawan mulai dikurangi
4. Karyawan diliburkan
5. Tidak membayar gaji karyawan

Selengkapnya di buku "PHK dan Pensiun Dini, Siapa Takut?". Dapatkan di toko buku Gramedia atau toko buku terdekat..

Tuesday, March 3, 2009

Gejala Post Power Syndrome

Beberapa tanda-tanda yang dapat dijadikan indikasi sebagai gejala post power syndrome :
1. Perubahan fisik yang drastis
2. Menjadi pemurung
3. Menjadi cepat emosi dan malu bertemu orang lain
4. Mengalami penurunan kesehatan

Selengkapnya ada di buku "PHK dan Pensiun Dini, Siapa Takut?" karangan Joannes Widjajanto

Thursday, February 26, 2009

TELAH TERBIT BUKU BARU


Telah terbit buku baru PHK dan Pensiun Dini, Siapa Takut?
Kunjungi toko buku terdekat.
Atau contact kami untuk pemesanan dalam jumlah besar di joannes.widjajanto@gmail.com, ada discount khusus yang menarik.

Sunday, January 18, 2009

Tujuan Perencanaan Keuangan

Tanya :
Setelah membaca rubrik ini dalam beberapa edisi, saya ingin mengetahui lebih dalam tentang tujuan dari perencanaan keuangan kita. Apakah bisa dijelaskan dalam rubrik ini ?
Hery S, Waru

Jawab :
Terima kasih anda telah mengikuti tulisan kami. Penjelasan tentang tujuan dari perencanaan keuangan telah kami paparkan sebelumnya. Tetapi tentunya konsep perencanaan keuangan kita sangat penting, sehingga banyak orang seperti anda perlu untuk mengetahui lebih jauh.

Pada dasarnya perencanaan keuangan diperlukan untuk menentukan arah yang jelas bagi pengelolaan keuangan pribadi atau keluarga kita. Tanpa arah dan tujuan yang jelas, kita tidak akan bisa mengelola keuangan kita dengan baik. Tanpa perencanaan keuangan yang baik, kita akan cenderung memboroskan uang yang kita peroleh dengan susah payah. Tanpa perencanaan, kita akan cenderung menghabiskan uang yang kita miliki hari ini untuk kebutuhan hari ini. Para karyawan dengan gaji bulanan cenderung bersikap seperti ini, karena yakin bahwa bulan depan dia akan memperoleh gaji lagi.

Salah satu tujuan umum perencanaan keuangan adalah supaya di suatu waktu mendatang, kita akan bebas secara finansial, yakni bahwa kita akan memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kita. Karena itu sebelumnya kita harus menentukan terlebih dahulu apa tujuan keuangan kita untuk jangka pendek, menengah atau jangka panjang. Tujuan jangka pendek, misalnya, anda memerlukan sebuah kamar baru untuk anak-anak yang mulai beranjak remaja. Sedangkan dalam jangka panjang, misalnya, anda ingin membiayai pendidikan anak-anak sampai ke tingkat perguruan tinggi, atau anda dan pasangan anda berencana untuk keliling Indonesia saat anda mencapai usia pensiun. Tujuan tersebut di atas, haruslah kita bicarakan bersama-sama keluarga, apakah dengan istri atau suami, atau bahkan dengan anak-anak.

Setelah itu kita harus melihat secara lebih cermat, dimanakah posisi keuangan kita sekarang? Berapa dana yang sekarang kita miliki? Berapa besar dana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan keuangan tersebut? Dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut?

Anda dapat melakukan perencanaan keuangan sendiri, atau dengan bantuan seorang perencana keuangan yang anda kenal baik. Perencana keuangan ini akan membantu anda selangkah demi selangkah untuk mengumpulkan data keuangan anda, menganalisa dan kemudian merekomendasikan langkah-langkah yang harus anda lakukan. Di tahap berikutnya, perencana keuangan akan mendampingi anda mengimplementasikan rekomendasi dan perencanaan tersebut. Kendati anda memiliki konsultan perencanaan keuangan, peranan anda pribadi sangat penting, karena anda sendiri yang akan menentukan tujuan keuangan anda, menjalani proses untuk mencapai tujuan tersebut dan meneliti apakah posisi keuangan dari waktu ke waktu mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan.

Sebuah perencanaan keuangan akan melakukan perencanaan di beberapa bidang, yaitu perencanaan investasi, perencanaan asuransi, perencanaan pensiun dan pendidikan anak, perencanaan pajak, serta perencanaan warisan. Jika kita telah melakukan perencanaan keuangan di semua bidang tersebut, maka langkah selanjutnya adalah menerapkan pada kehidupan anda. Setelah itu anda dan keluarga anda dapat tidur nyenyak.

Selamat tidur nyenyak.