Thursday, February 14, 2008

Pendapatan Hari Ini Jangan Dihabiskan Hari Ini

Tanya :
Pengasuh rubrik yang terhormat, sebagai seorang kepala keluarga yang saat ini memiliki tanggungan 3 orang, saya sering berpikir untuk mengalokasikan sebagian pendapatan untuk masa depan kami. Tetapi dengan kondisi yang sangat “susah” saat ini, jangankan untuk menyisihkan sebagian dana, untuk hidup sehari-hari saja susah. Kami memerlukan saran yang baik untuk mengatasi hal ini.
Joko Prasetyo, Gresik

Jawab :
Pak Joko, memikirkan masa depan keluarga memang harus mulai kita terapkan dalam langkah-langkah konkrit. Bayangkan bahwa pada umumnya kita hanya akan bekerja mulai dari usia 30 tahun sampai usia pensiun yang umumnya berkisar usia 55 tahun. Jadi kita memiliki pendapatan selama 25 tahun. Sedangkan hidup kita secara mandiri mulai dari saat kita mulai bekerja, katakan usia 30 tahun sampai dengan meninggal dunia, yang bisa kita prediksikan sampai usia 70 tahun. Jadi masa hidup selama 40 tahun harus bisa dibiayai dari 25 tahun kita bekerja. Atau tanpa melihat hasil investasi, pendapatan kita selama 1 bulan digunakan untuk kehidupan selama 1,6 bulan. Ini berarti pendapatan kita hari ini haruslah disisihkan untuk kehidupan saat kita tidak bekerja. Perhitungan 1,6 bulan tadi adalah tanpa memperhitungkan adanya hasil investasi, asuransi dan instrumen lainnya bisa kita pakai untuk membantu kita dalam merencanakan keuangan kita.

Tentang keterbatasan dana saat ini, adanya baiknya pak Joko melihat sekali lagi pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan sebulan terakhir. Apakah ada pengeluaran yang kecil-kecil yang bisa dihemat. Jika memang tidak ada yang bisa dihemat, maka kita perlu berpikir untuk “menurunkan” gaya hidup kita. Memang berat untuk dilakukan, tetapi ada baiknya dicoba. Bukankah ada pepatah “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”. Jadi kita “menginvestasikan” ketidaknyamanan saat ini, untuk kesejahteraan di masa depan.

Pak Joko, banyak hal yang bisa lakukan, tinggal kita mau melaksanakannya atau tidak. Mudah-mudahan dua hal di atas menginspirasi pak Joko dalam menapaki hari-hari ke depan dengan lebih baik.

Selamat berjuang.

No comments: