Sunday, January 6, 2008

Hidup di Panti Werdha

Tanya :
Saya sedang memikirkan untuk hidup layak di usia tua bersama istri saya. Saya tidak ingin membebani anak-anak dengan hidup bersama mereka. Tampaknya menyenangkan untuk hidup bersama anak-anak, tetapi sepertinya itu hanya untuk waktu yang terbatas. Saya ingin mempersiapkan diri mulai sekarang untuk kehidupan di usia tua nanti. Apa yang harus saya lakukan saat ini?
Sasmito, Tuban

Jawab:
Ada banyak pilihan yang bisa kita ambil untuk tujuan Anda tersebut. Salah satu pilihan yang cukup masuk akal adalah tinggal di panti werdha (jompo). Selama ini memang kebanyakan orang berpikir bahwa panti werdha adalah tempat “pembuangan” orang-orang tua yang tidak punya siapa-siapa lagi. Tetapi sekarang sudah ada sejumlah panti werdha yang dikelola secara profesional, dan ke depan pasti tempat seperti ini akan semakin banyak.

Ada sejumlah panti werdha yang mewawancarai setiap calon penghuni untuk memastikan bahwa calon penghuni memang datang dengan kemauannya sendiri, bukan karena “dibuang” atau dipaksa oleh keluarganya. Kondisi di dalam panti werdha itu sendiri serba bersih, pelayanan baik, pelayanan kesehatan dan agama tersedia secara teratur, sarana rekreasi dan olahraga terjamin, pendek kata mirip sebuah hotel.

Hanya saja, untuk tinggal di tempat seperti ini, diperlukan biaya yang tidak kecil. Ada panti werdha yang mengenakan biaya Rp. 1,5 juta per kepala per kamar per bulan. Kalau satu kamar diisi oleh dua orang, suami istri misalnya, biaya yang dikenakan Rp. 2.250.000. Ada juga yang mengenakan biaya Rp. 3 juta per kepala per kamar atau Rp. 4,5 juta kalau kamar itu diisi oleh dua orang.

Tetapi harga “mahal” itu akan jadi ringan sejauh kita merencanakan semuanya dengan benar mulai dari sekarang. Dengan demikian Anda akan bisa menjalani masa tua dengan biaya sendiri, tanpa membebani anak-anak Anda atau masyarakat. Bukankah ini cara hidup yang membanggakan? Di lain pihak, hidup bersama sesama orang sebaya akan lebih menggembirakan.

Persoalan yang kemudian muncul adalah bagaimana menghitung kebutuhan kita di masa mendatang tersebut, dan bagaimana mempersiapkannya? Katakan saja usia Anda saat ini 35 tahun, dan berminat untuk pensiun pada usia 55 tahun, dan memutuskan untuk tinggal di panti werdha. Sebut saja biaya hidup di panti werdha saat ini adalah Rp. 3 juta per bulan. Dengan asumsi kenaikan biaya bulanan sebesar 5% per tahun, maka biaya per bulan pada saat Anda masuk panti werda nanti (20 tahun mendatang) adalah Rp. 8 juta per bulan. Maka, pada saat Anda berusia 55 tahun dan siap pensiun, maka di tangan Anda harus tersedia dana sekitar Rp. 1,1 Milyar.

Mungkin Anda terkejut melihat besarnya angka ini, tetapi bukan mustahil Anda akan mendapatkannya kalau Anda mempersiapkan dengan baik semuanya. Nah sekarang kami buatkan hitungannya untuk Anda. Kalau Anda mau membayar seluruh kebutuhan selama 20 tahun itu saat ini, maka Anda harus menyiapkan dana sebesar Rp. 118 juta, dengan asumsi bahwa bunga bank adalah 12% per tahun. Kalau Anda bermaksud mencicil kebutuhan itu secara bulanan secara flat, maka Anda harus mencicil sebesar Rp. 1,3 juta per bulan mulai sekarang sampai usia 55 tahun. Dan kalau misalnya Anda ingin cicilan Anda naik sebesar 10% per tahun, maka cicilan bulanan tahun pertama Anda adalah Rp. 615.000 per bulan. Cukup terjangkau bukan?

Nah, selamat mempersiapkan diri.

1 comment:

Unknown said...

Apa bisa diberi nomor telpon dan alamat beberapa Panti Werdha di Jabotabek yang suasana dan layanannya seperti hotel, yang Anda ceritakan? Terima kasih