Tuesday, January 15, 2008

Berinvestasi di reksadana

Tanya :
Pada edisi sebelumnya, rubrik ini menyinggung tentang reksadana. Saya ingin tahu lebih banyak tentang reksadana ini dan bagaimana cara berinvestasi di sana?
Wawan, Surabaya

Jawab :
Terima kasih, anda telah mengikuti rubrik ini. Diharapkan anda dapat mengambil manfaat dan sekaligus membuka wawasan anda.

Kembali ke pertanyaan anda, reksadana terbentuk karena adanya sekumpulan investor yang mengumpulkan dananya untuk membeli beberapa macam instrumen investasi. Misalnya obligasi, saham, pasar uang dan lain sebagainya.

Dengan berkumpulnya investor ini, maka dapat dibeli obligasi yang mensyaratkan pembelian senilai Rp. 500 juta s.d. Rp. 1 Milyar. Atau jika ditempatkan pada instrumen pasar uang akan didapatkan pendapatan bunga yang lebih tinggi daripada jika kita membeli sendiri-sendiri.

Reksadana ini dikelola oleh manager investasi, misalnya Schroders Investment Managemet Indonesia, Manulife Aset Manajemen Indonesia, atau Mandiri Sekuritas. Manager investasi ini bertugas mengelola dana yang terkumpul dan mengoptimalkan pendapatan investasi yang ada.

Reksadana dapat dibeli lewat bank distributornya, misalnya Mandiri Sekurities menjual produk reksadananya melalui Bank Mandiri, atau Schroders yang mendistribusikan produknya melalui Citibank, HSBC atau Standard Chartered Bank.

Biasanya ada batas minimal investasi yang dipersyaratkan. Beberapa reksadana mensyaratkan minimal Rp. 500 ribu atau bahkan ada yang lebih kecil dari jumlah tersebut.

Ada 3 jenis reksadana berdasarkan komposisi instrumen investasinya. Ada reksadana pasar uang yang sebagian besar investasinya pada instrumen pasar uang. Kemudian reksadana pendapatan tetap, yang penempatannya pada instrumen pendapatan tetap, misalnya obligasi. Juga reksadana saham, yang sebagian besar penempatan dananya pada saham yang dijual di bursa saham.
Reksadana saham mempunyai potensi tingkat risiko yang paling tinggi, demikian pula potensi pendapatan investasinya adalah yang paling tinggi. Sedangkan reksadana pasar uang kebalikan dari reksadana saham.

Sebelum membeli produk reksadana, sebaiknya anda membaca prospektus dari produk tersebut. Pada prospektus dijelaskan apa jenis reksadananya, siapa manajer investasinya, bank mana yang menjadi bank kustodiannya, dan juga fee yang harus anda bayar. Biasanya ada biaya pembelian (entry fee), biaya penjualan kembali (redemption fee) atau biaya pemindahan ke reksadana lain (switching fee).

Selamat berinvestasi di reksadana.

Catatan : Beberapa produk reksadana dan institusi disebutkan di sini untuk memperjelas pemahaman dan bukan merupakan promosi.

No comments: