Mobil baru atau mobil bekas
Banyak keluarga yang mendambakan mobil yang layak untuk dipakai, tetapi anggaran yang dimiliki terbatas. Mobil bekas seringkali menjadi satu-satunya pilihan untuk ini. Tetapi membeli mobil bekas seringkali menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya ternyata surat-surat seperti BPKB atau STNK yang tidak sesuai dengan nomor mesin atau nomor rangka mobil yang kita beli, kondisi mesin yang dalam keadaan rusak yang tidak ketahui sebelumnya, kondisi bodi mobil yang sudah beberapa kali dicat ulang.
Tetapi perburuan mobil bekas menjadi sangat menarik jika kita dengan serius belajar untuk mengenal seluk-beluk penjualan mobil bekas ini. Beberapa orang yang penulis temui mendapatkan mobil bekas yang masih bagus dengan harga miring. Biasanya orang yang sangat membutuhkan uang untuk keperluan tertentu akan menjual mobilnya dengan harga lebih rendah daripada pasaran.
Jika kita memiliki dana yang cukup untuk membeli mobil baru, maka kita tinggal mengunjungi dealer mobil yang kita inginkan. Dengan membandingkan antara dealer satu dengan dealer lainnya, maka kita akan mendapatkan harga yang kompetitif dan bonus yang berlimpah. Perburuan mobil baru menjadi hal yang menarik juga.
Gengsi vs Kebutuhan
Seorang manajer di industri perbankan merasa bahwa membeli mobil adalah untuk meningkatkan gengsinya. Orang lain akan melihat dia sebagai orang yang sukses, karena memiliki mobil yang bagus. Akhirnya dia membeli mobil yang cukup “berkelas” meskipun mobil tersebut mobil bekas. Ternyata mobil ini tidak sesuai kebutuhan keluarganya dengan 3 anak yang harus diantar jemput di sekolahnya, seorang baby sitter untuk anak yang paling kecil dan istri yang juga bekerja. Mobil berjenis sedan ini, ternyata hanya nyaman jika dimuati 4 orang (termasuk sopir). Dengan 7 orang yang ada saat berangkat pagi, mobil ini menjadi “siksaan” buat orang-orang yang ada di dalamnya.
Ilustrasi tadi menggambarkan bagaimana gengsi dari sang ayah harus mengorbankan kenyamanan dari anggota keluarga lainnya. Mobil yang memiliki kapasitas yang cukup besar adalah mobil yang lebih cocok dan lebih sesuai untuk kebutuhan keluarganya.
Bisa juga keluarga ini membeli mobil lain yang akan dipakai untuk antar jemput anak mereka pergi dan pulang sekolah. Tetapi tentunya biaya operasional maupun biaya pemeliharaan akan menjadi 2 kali lipat dari sebelumnya.
Biaya Operasional & Biaya Perawatan
Keluarga yang sebelumnya tidak memiliki mobil, tidak dapat membayangkan biaya operasional maupun perawatan yang timbul saat keluarga tersebut memiliki mobil.
Biaya operasional mobil yang paling besar adalah untuk bahan bakar. Dengan harga bahan bakar yang cenderung meningkat secara reguler, maka biaya operasional akan juga meningkat. Pemilihan mobil yang irit dalam pemakaian bahan bakar menjadi pilihan saat ini.
Biaya perawatan untuk mobil bekas akan jauh lebih besar dibandingkan dengan mobil baru. Mobil bekas yang dijual di pasaran biasanya sudah melewati masa garansi perawatan mobil dari agen penjualan mobil. Pada umumnya biaya perawatan ini meliputi penggantian oli, penggantian suku cadang, tune up mesin yang harus dilakukan secara reguler. Beberapa penjual mobil baru menawarkan jaminan perawatan dan penggantian suku cadang dalam kurun waktu tertentu, sehingga pemilik mobil tidak perlu mengeluarkan biaya perawatan untuk ini.
Ada lagi pajak kendaraan yang harus kita bayar setiap tahun yang tergantung dari jenis mobil dan tahun pembuatan mobil. Pajak mobil sedan akan lebih tinggi dibandingkan minibus. Pajak mobil yang pembuatannya 5 tahun yang lalu akan lebih murah dibandingkan dengan pajak mobil sejenis yang pembuatannya 1 tahun yang lalu.
Nilai mobil cenderung turun
Secara umum nilai mobil akan turun seiiring dengan pemakaiannya. Mobil dengan tipe sama dan kondisi sama, tetapi tahun pembuatan yang berbeda akan memiliki nilai yang berbeda. Katakan penurunan harga mobil sebesar 10% setiap tahunnya, maka mobil yang seharga Rp. 100 juta akan bernilai Rp. 90 juta setahun ke depan, demikian seterusnya.
Memiliki mobil berarti memiliki aset yang cenderung turun setiap tahunnya, dengan perawatan dan pemakaian yang memadai, maka penurunan ini akan lebih rendah dari umumnya. Kita harus memperhatikan dengan serius hal ini.
Pembiayaan
Saat ini banyak institusi pembiayaan yang membantu kita untuk mewujudkan impian memiliki mobil keluarga, diantaranya bank maupun lembaga leasing. Tingkat bunga maupun persyaratan yang diperlukan cukup bervariasi, tergantung kebijakan masing-masing lembaga tersebut.
Besar cicilan hutang maksimal 30% dari pendapatan kita. Jadi hitung terlebih dahulu cicilan hutang lainnya saat ini, apakah jika digabungkan akan menghasilkan nilai yang lebih besar dari batasan tadi?
Jika kita memiliki dana tunai yang cukup untuk membeli mobil idaman kita, maka kita tidak perlu melalui lembaga pembiayaan tadi. Tetapi ada tambahan dana yang harus kita alokasikan untuk membeli asuransi mobil atau persyaratan lain yang diperlukan.
Teliti dan berhitunglah sebelum membeli mobil idaman kita.
Tips Membeli Mobil Keluarga
- Kenali kebutuhan akan mobil keluarga
- Dahulukan kebutuhan dibandingkan gengsi
- Hitung secara cermat biaya operasional dan biaya perawatan yang akan timbul
- Alokasikan anggaran yang dipakai untuk pembelian mobil ini
- Pilih lembaga pembiayaan yang bonafid dan sesuai dengan kebutuhan kita
- Rawatlah mobil serapi mungkin sehingga nilai jualnya tetap tinggi
No comments:
Post a Comment